Vira Medsos

Viral! Percaya ChatGPT Bisa Meramal Tasseografi? Wanita Yunani Ini Gugat Cerai Suaminya

Mereka mengirimkan foto ampas kopi di cangkir masing-masing, lalu meminta ChatGPT untuk “meramal” nasib mereka.

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Muhammad Hadi
CNBC News
APLIKASI OPEN AI - Ilustrasi foto ChatGPT atau yang dikenal chatbot berbasis kecerdasan buatan milik OpenAI akhir akhir ini viral karena meramal nasib seorang wanita Yunani yang berakhir cerai dengan suaminya.  

Kemampuannya dalam merespons gambar berbasis pola hanyalah hasil dari proses analisis umum terhadap bentuk visual, bukan hasil pelatihan khusus untuk membaca simbol spiritual atau budaya. 

Artinya, narasi yang dihasilkan AI lebih menyerupai spekulasi kreatif daripada pernyataan faktual. OpenAI dibuat sebagai pengembang ChatGPT juga sudah memperingatkan bahwa model AI mereka.

Termasuk GPT-4 dan versi lainnya, bisa mengalami halusinasi AI, yaitu menghasilkan informasi yang tidak akurat atau bahkan sepenuhnya fiktif, namun disampaikan secara meyakinkan. 

Hal ini bisa menyesatkan pengguna jika pengguna tidak memahami batasan teknologi tersebut.

Baca juga: Berhasil Membuka Babak Baru, Liang Wenfeng Pendiri AI DeepSeek asal Cina Bisa Mengalahkan ChatGPT

Fenomena Kepercayaan Berlebihan pada Teknologi

Kisah ini menyoroti fenomena kepercayaan berlebihan terhadap teknologi, terutama AI. 

Melansir dari Kompas, dalam banyak kasus, AI memang dapat memberikan bantuan yang akurat dan berguna, namun tetap ada batasan besar dalam konteks penalaran, etika, dan pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan pribadi seseorang.

Mengutip pendapat dari pakar teknologi yang diwawancarai oleh TechRadar, penggunaan AI seharusnya tidak menggantikan komunikasi dan akal sehat dalam hubungan manusia. 

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa secanggih apapun teknologi, kita tetap perlu bijak dalam menggunakannya. 

ChatGPT dan teknologi AI lainnya adalah alat bantu yang bisa sangat bermanfaat, tetapi bukan sumber kebenaran absolut. 

Terlebih lagi, informasi dari AI tidak boleh dijadikan dasar tunggal dalam mengambil keputusan besar yang menyangkut hubungan, keluarga, dan masa depan seseorang.

(Serambinews.com/Gina Zahrina)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved