Meuseuraya Akbar 2025
Tahukah Anda? Ada Makam Sultan Pidie di Keulibeut, Mapesa Adakan Meuseuraya di Sana, Catat Jadwalnya
seorang Sultan terkenal di Kerajaan Pidie yang dimakamkan di Dayah Tanoh Keulibeut, sebuah desa pedalaman di Kecamatan Pidie.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Turut pula hadir mantan Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, serta anggota DPRK Pidie dari Partai Aceh, Ibrahim CIA.
“Insya Allah Meuseuraya Akbar akan dilaksanakan pada tanggal 25-29 Mei 2025. Ini merupakan program dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia untuk melestarikan warisan budaya di Aceh,” kata Irfan M Nur, pengurus Mapesa.
Tgk Taqiyuddin melanjutkan, Meuseuraya adalah kegiatan gotong royong yang telah menjadi tradisi pada masa kesultanan Aceh.
Meuseuraya di Cot Gunduek ini merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan utama bertajuk Meuseuraya Akbar, yang meliputi:
1. Pameran Kebudayaan, tanggal 25-29 Mei 2025 di Gedung Meusapat Ureung Pidie
2. Tur Anak, tanggal 26 Mei 2025, di situs sejarah Pidie
3. Workshop Kebudayaan, tanggal 27 Mei 2025, di Hotel Safira Sigli
4. Khanduri Jeurat dan Meuseuraya, tanggal 28 Mei 2025 di Cot Gunduek
5. Duek Pakat, tanggal 29 Mei 2025 di Hotel Safira Sigli.
Tgk Taqiyuddin Muhammad, Lc yang merupakan alumnus MUQ Langsa dan Universitas Al-Azhar Mesir ini, mengajak seluruh masyarakat Aceh, untuk menghadiri semua agenda dalam kegiatan Meuseuraya Akbar ini.
Menurutnya, melalui kegiatan seperti ini para ahli, peneliti, dan masyarakat bisa saling berdiskusi, bertukar informasi, dan akan tumbuh kesadaran untuk melestarikan warisan indatu yang pernah berjaya pada masa lalu.
Makam Sultan Pidie di Keulibeut
Dikutip Serambinews.com dari website Mapesa, makam Sultan Ma’ruf Syah (salah satu penguasa Kerajaan Pedir), berada di sebuah areal yang kini masuk dalam wilayah Gampong Dayah Tanoh Keulibeut, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.
Kompleks makam yang memiliki batu nisan dengan ciri khas seperti ditemukan di pemakaman raja-raja Pasai dan Kerajaan Aceh Darussalam ini, berada di atas sebuah bukit kecil setinggi sekira 5 meter.
Para peneliti meyakini bahwa bukit ini merupakan tanah timbunan dari parit selebar 3-4 meter, yang digali melingkar di areal yang tidak jauh dari aliran sungai Krueng Baro ini.
“Satu sisi di bagian utara dibiarkan seperti adanya, tidak digali, disisakan untuk laluan menuju bukit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.