Sabang

Distanpangan Sabang Ajak Petani Kurangi Penggunaan Pestisida Kimia, Ini Alasannya

Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kota Sabang mengimbau para petani untuk mulai mengurangi penggunaan pestisida kimia...

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
SEMPROT PESTISIDA - Seorang petani sedang menyemprotkan pestisida ke tanaman menggunakan alat semprot punggung di kawasan kebun di Kota Sabang. Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang mengimbau para petani untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia dan mulai beralih ke metode organik yang lebih ramah lingkungan. 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM,SABANG - Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kota Sabang mengimbau para petani untuk mulai mengurangi penggunaan pestisida kimia dan beralih ke metode pertanian organik. Langkah ini dinilai lebih menguntungkan, baik dari sisi efisiensi biaya maupun keberlanjutan lingkungan.

Kepala Bidang Penyuluhan Distanpangan Sabang, Hendri Supriyetno, menjelaskan bahwa pestisida kimia tidak hanya mahal, tetapi juga berdampak buruk terhadap kesehatan tanah jika digunakan dalam jangka panjang.

“Kalau dilihat dari sisi untung-ruginya, sebenarnya lebih menguntungkan jika petani tidak menggunakan pestisida kimia. Selain harganya mahal, dampaknya bisa merusak struktur dan kesuburan tanah,” ujar Hendri, Jumat (23/05/2025).

Menurutnya, Distanpangan Sabang bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh telah beberapa kali menggelar pelatihan pembuatan pestisida alami bagi petani. Pendekatan ini tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga jauh lebih ramah lingkungan.

“Pestisida organik sangat ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu berbahaya bagi tanah maupun hasil panen. Selain itu, penggunaannya bisa menekan biaya modal secara signifikan,” jelasnya.

Hendri juga mengingatkan bahwa penggunaan pestisida kimia tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada waktu dan pola tertentu dalam aplikasinya agar efektif dan tidak menimbulkan efek samping.

“Jika salah dosis atau salah waktu, bukan hanya tidak efektif, tapi juga bisa memperburuk serangan hama. Bahkan, penggunaan berlebihan bisa menyebabkan hama menjadi resisten dan lebih sulit dikendalikan di masa depan,” tambahnya.

Oleh karena itu, Distanpangan Sabang menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada petani agar tidak terus-menerus bergantung pada bahan kimia dan mulai beralih ke pola tanam yang lebih sehat dan berkelanjutan.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved