Dewi Astutik Otak Penyelundupan 2 Ton Sabu Ternyata Bos Kurir Narkoba Golden Triangle

 Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Marthinus Hukom, merinci lebih dalam terkait peran Dewi Astutik di jaringan narkoba internasional

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/PARTAHI FERNANDO WILBERT SIRAIT/Dok BNN
KASUS SABU 2 TON - (kiri) Foto paspor Dewi Astutik WNI asal Jawa Timur yang malang melintang sebagai gerbong narkoba di sejumlah negara. Dia menguasai segitiga emas peredaran narkoba di Asia Tenggara dan (kanan) Petugas gabungan menunjukkan bukti 2 ton sabu yang diamankan dari kapal Sea Dragon Tarawa di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada 2 Mei. Konferensi pers digelar di Batam, Kepri, Senin (26/5/2025). 

Bahkan, hingga saat ini, ada lebih dari 110 WNI 'asuhan' Dewi yang ditangkap di berbagai negara, seperti Brasil, Kamboja, hingga Korea Selatan.

 
"Ada 110 lebih orang Indonesia ditangkap di luar negeri, ada di Brasil, Addis Ababa (ibu kota Ethiopia), di India, Kamboja, Thailand, Korea. Itu semua ketika kita bertanya, mereka bagian dari Dewi Astutik," tutur Marthinus.

Ia pun menyebut Dewi termasuk dalam jajaran pimpinan di Golden Triangle, meskipun bukan yang tertinggi.

Sebab, selain membawahi ratusan kurir narkoba, Dewi juga terhubung dengan sindikat Afrika yang beroperasi di Thailand dan semenanjung Malaysia.

"Dewi ini sudah menjadi semacam pimpinan dari jaringan ini (Golden Triangle). Tapi, saya yakin dia bukan pimpinan tertingginya," ujar Marthinus.

"Dia terhubung dengan sindikat Afrika yang beroperasi di Thailand dan semenanjung Malaya," imbuhnya.

Baca juga: SOSOK Dewi Astutik, Otak Penyelundupan 2 Ton Sabu Senilai Rp 5 Triliun, Buronan Interpol di Kamboja

Palsukan Identitas

Munculnya nama Dewi Astutik bermula saat tim gabungan yang terdiri dari BNN, Bea Cukai, dan TNI AL, berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perarian Kepulauan Riau, Kamis (22/5/2025).

Dari informasi yang beredar, Dewi berasal dari Dukuh Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Saat ditelusuri, Dewi memang merupakan warga Dukuh Sumber Agung.

Tetapi, namanya bukanlah Dewi Astutik, melainkan PA.

"Kami sudah ke lokasi, memang benar warga Ponorogo," kata Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Rabu (28/5/2025), dikutip dari Surya.co.id.

"Identitas yang pertama dipalsukan, punya keluarganya. Orang situ (Ponorogo), tapi kartunya (KTP) dipalsukan," urai Andin.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dukuh Sumber Agung, Gunawan.

Gunawan mengakui sosok foto Dewi adalah warganya, namun bernama PA.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved