Breaking News

Abdya

Yogie Achmad Ditetapkan sebagai Ketua Tim Formatur DKA Abdya

“Kekayaan budaya Abdya tidak boleh hanya jadi memori. Ia harus dihidupkan kembali, diberi ruang untuk tumbuh...

Penulis: Masrian Mizani | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
Yogie Achmad - Ketua Tim Formatur Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Yogie Achmad. 

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya 

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Yogie Achmad resmi ditetapkan sebagai Ketua Tim Formatur Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dalam forum musyawarah yang dihadiri para pelaku seni, budayawan, dan tokoh komunitas kreatif.

Musyawarah itu berlangsung di di Lampoh Kopie, Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Abdya pada, 20 Mei 2025 lalu.

Pembentukan Tim Formatur DKA Abdya ini merupakan tindak lanjut dari Surat Mandat Nomor 003/DKA/4.m-e/2025 yang dikeluarkan oleh DKA Provinsi Aceh. 

Dalam mandat tersebut, Adi Khairi sebagai Kepala Biro Teknologi Informasi dan Komunikasi DKA Provinsi Aceh ditunjuk sebagai fasilitator utama yang mendampingi proses pembentukan struktur DKA Kabupaten Abdya.

“Alhamdulillah untuk Ketua Tim Formatur DKA Abdya sudah ditetapkan Yhogi Achmad dalam musyawarah yang dilaksanakan pada, 20 Mei 2025 lalu,” kata Adi Khairi, Senin (2/5/2025).

Adi Khairi menyebutkan, revitalisasi DKA Kabupaten Abdya adalah langkah penting yang tidak hanya menyentuh aspek organisasi, tetapi juga menyentuh kesadaran kolektif tentang pentingnya merawat identitas budaya daerah. 

Menurutnya, Abdya merupakan salah satu wilayah di Aceh paling kaya kesenian dan kebudayaan, terutama melalui warisan seni pertunjukan seperti seni tutur, syair tradisi, tari daerah, dan musik rapai geleng yang memiliki nilai estetika tinggi sekaligus kekuatan spiritual.

“Kekayaan budaya Abdya tidak boleh hanya jadi memori. Ia harus dihidupkan kembali, diberi ruang untuk tumbuh, dan dilibatkan dalam proses pembangunan karakter masyarakat,” ujarnya. 

“Kita tidak hanya menghidupkan organisasi, tetapi membangunkan kembali ruh kebudayaan yang lama tertidur,” tambah Adi Khairi.

Ia mengatakan, DKA harus menjadi wadah inklusif, terbuka, dan hangat bagi semua pelaku seni, baik dari kalangan senior maupun generasi muda. 

“Kita ingin menciptakan ruang kebudayaan yang tidak mengkotak-kotakkan, melainkan menyatukan. Seni tradisi dan seni kontemporer bisa tumbuh berdampingan, saling memperkaya satu sama lain,” ucapnya.

Ia mengajak seluruh pihak termasuk pemerintah daerah, untuk terlibat aktif dalam mendukung pengembangan seni budaya di Abdya.

“Kita membutuhkan kebijakan yang berpihak, dukungan anggaran yang memadai, serta keterlibatan aktif dalam membuka ruang-ruang ekspresi budaya di tengah masyarakat. Ini bukan hanya tentang seni, tetapi tentang siapa kita sebagai bangsa dan daerah,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Tim Formatur terpilih, Yogie Achmad, menyampaikan bahwa amanah ini merupakan tanggung jawab kolektif yang harus dijalankan dengan penuh dedikasi dan keterbukaan. 

“Semangat membangun kembali DKA Abdya bukan hanya sebatas membentuk struktur kelembagaan, melainkan juga membangun gerakan kebudayaan yang menyentuh seluruh elemen masyarakat,” ucap Yogie.

Tim formatur, kata Yogie, akan segera menjalankan lima langkah strategis, yaitu menyusun struktur organisasi DKA Abdya yang inklusif dan representatif. Menjangkau semua pelaku seni budaya di Abdya tanpa diskriminasi. Merancang program kerja awal yang berpijak pada tradisi dan terbuka pada inovasi.

Kemudian, tambahnya, membangun jejaring kerja sama dengan komunitas, institusi, dan pemerintah. Terakhir, menegakkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses.

“Kami ingin DKA menjadi ruang bersama yang menghidupkan kembali semangat berkesenian masyarakat Abdya. Tidak hanya melestarikan, tapi juga menciptakan, tidak hanya mengenang, tapi juga menggerakkan,” jelas Yogie.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat luas. Sebab warisan budaya Abdya adalah milik semua. 

“Kita harus bergandeng tangan, menjaga, menghidupkan, dan mewariskannya kepada generasi berikutnya. Ini bukan tugas segelintir orang, melainkan panggilan seluruh warga yang mencintai kampung halamannya,” pungkas Yogie. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved