Gampong Pango Deah, Banda Aceh, Sembelih 15 Sapi dan Lima Kambing Kurban 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM  -  Gampong Pango Deah di Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, hari ini, Sabtu (7/5/2025) pagi melaksanakan kurban Iduladha dengan menyembelih 15 ekor sapi dan lima ekor kambing. 

Informasi ini diperoleh Serambinews.com dari Keuchik (Kepala Desa) Pango Deah, Zulfikar, di halaman sebelah barat Masjid Al-Muhyi, tempat hewan-hewan kurban tersebut disembelih.

Menurut Keuchik Zulfikar, dibandingkan tahun lalu, jumlah kurban di Gampong Pango tahun ini meningkat, yakni satu ekor sapi, dua ekor kambing. Tahun lalu hewan kurban di desa ini hanya 14 ekor sapi, tiga ekor kambing.

Banyaknya jumlah hewan kurban di Gampong Pango, karena di desa ini sudah lama diterapkan arisan hewan kurban yang dikelola manajemen masjid bersama kantor desa.

Per orang warga yang ingin berkurban lembu secara bersama-sama (tujuh orang per satu lembu), hanya dikutip kontribusi Rp 2,5 juta per orang. Nama-nama mereka pun diumumkan di papan informasi masjid.

Di samping model arisan hewan kurban ini, ada juga beberapa warga Pango Deah yang berkurban satu sapi atas nama pribadi atau keluarga. 

Daging kurban ini, kata Zulfikar, dibagikan langsung siang ini. Akan ada sedikitnya 767 tumpuk daging yang dibagikan bukan saja kepada seluruh fakir, miskin, dan yatim, melainkan juga merata untuk setiap kepala keluarga (KK) di Gampong Pango Deah.

Di gampong ini terdapat dua dusun, yakni
Dusun Damai dan Rukun yang total KK-nya berjumlah
452 KK. 

Zulfikar juga menyampaikan terima kasih kepada para warganya yang berkurban, baik tahun ini maupun pada tahun-tahun sebelumnya. 

Secara khususnya ia sampaikan pula terima kasih kepada segenap warga Pango Deah yang secara sukarela terlibat dalam kepanitiaan kurban sehingga proses penyembelihan hingga pembagian paket daging kurban berlangsung cepat.

Zulfikar juga berharap, jumlah warganya yang berkurban terus bertambah dari tahun ke tahun. Sebab, hal itu juga mengindikasikan meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan warga, di samping meningkatnya nilai ketakwaan mereka.(*)