Breaking News

Israel Serang Iran

Jika AS Menyerang, Sekutu Iran akan Serang Aset dan Pangkalan Militer AS di Timur Tengah dan Teluk

Bahkan saat ini, delapan dari 10 orang di Amerika Serikat sedang memikirkan solusi diplomatik dan tidak setuju dengan Amerika Serikat yang terlibat la

Editor: Ansari Hasyim
US NAVY/NAVY MEDIA CONTENT SERVICE
Kapal induk milik Amerika Serikat (AS), USS Nimitz (CVN-68), dilaporkan mematikan sinyal atau sistem pelacak otomatis (transponder) saat berlayar di wilayah perairan antara Indonesia dan Malaysia menuju Timu Tengah (Timteng). (US NAVY/NAVY MEDIA CONTENT SERVICE (NMCS) 

SERAMBINEWS.COM - Zohreh Kharazmi, profesor di Universitas Teheran, mengatakan presiden AS mengetahui Iran memiliki ribu jenis rudal yang berbeda dan bahwa sekutu regionalnya dapat membawa banyak tembakan ke pangkalan Amerika.

“Trump sendiri bolak-balik, dan sepertinya ragu untuk masuk langsung,” katanya kepada Al Jazeera, Sabtu.

“Bahkan saat ini, delapan dari 10 orang di Amerika Serikat sedang memikirkan solusi diplomatik dan tidak setuju dengan Amerika Serikat yang terlibat langsung dalam perang," kata Kharazmi.

“Saya berpikir bahwa jika Barat, Cina, Rusia dan negara-negara Arab, bersama dengan negara-negara lain, menjadi jauh lebih bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas situasi ini, mereka benar-benar dapat menemukan solusi diplomatik.”

Perang berkepanjangan mengancam stabilitas kawasan Teluk

Anwar Gargash, penasihat diplomatik Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, telah memperingatkan risiko konflik yang menghambat wilayah tersebut.

“Semakin lama perang berlangsung, semakin berbahaya perang tersebut,” katanya kepada wartawan.

“Saya pikir setiap konfrontasi atau perang yang berkepanjangan antara Israel dan Iran hanya akan membawa dampak yang sangat sulit.”

Gargash mengatakan deeskalasi adalah yang sangat penting dan ada jalan kembali ke negosiasi mengenai masalah ini.

“Perang ini terjadi dalam menghadapi tatanan regional yang ingin dibangun oleh negara-negara Teluk, yang berfokus pada kemakmuran regional,” tambahnya. 

“Kami merasa hal ini membuat kami mundur, tidak hanya kami di UEA, tetapi menurut saya wilayah tersebut.”(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved