Konflik Israel dan Palestina
Lokasi Bantuan Jadi 'Perangkap Maut', 549 Warga Gaza Tewas Ditembak
Sumber dari rumah sakit di Gaza melaporkan, 72 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat serangan militer Israel menyusul gencatan senjata awal pekan i
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Nur Nihayati
Lokasi Bantuan Jadi 'Perangkap Maut', 549 Warga Gaza Tewas Ditembak
SERAMBINEWS.COM – Serangan terbaru terhadap Gaza Jumat (27/6/2025) kembali menelan korban jiwa.
Sumber dari rumah sakit di Gaza melaporkan, 72 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat serangan militer Israel menyusul gencatan senjata awal pekan ini .
Lebih memprihatinkan lagi, data dari Kantor Media Pemerintah Gaza mencatat 549 warga Palestina tewas dan 4.066 lainnya terluka selama empat minggu terakhir saat berusaha mengakses bantuan kemanusiaan dari Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga bantuan yang didukung AS dan Israel .
Banyak dari mereka tewas di lokasi distribusi, yang disebut sebagai “death traps” oleh otoritas Gaza.
Dilansir dari Kantor berita Aljazeera (27/6/2025), pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memberikan komentar keras atas eskalasi ini, menyebut respons Iran ke pangkalan AS sebagai “tamparan di wajah Amerika” dan menegaskan bahwa negaranya tidak akan pernah menyerah.
Baca juga: Update Kode Redeem FF Hari Ini, 27 Juni 2025, Tukarkan dan Dapatkan Hadiah Menarik!
Dampak Serangan dan Krisis Kemanusiaan
Kematian dan luka-luka massal saat pengambilan bantuan sejak GHF mulai beroperasi empat minggu lalu, ratusan tewas dan ribuan lainnya terluka saat mencoba mendapatkan pasokan makanan dan medis.
Pangkal distribusi yang berbahaya, Aid center di bawah pengawasan militer Israel ini belakangan disebut “death trap”, karena sering terjadi penembakan kepada warga yang berkerumun.
Lonjakan korban dalam waktu singkat, 72 tewas terjadi hanya dalam kurun 24 jam terakhir, kebanyakan di sekitar lokasi distribusi dan di wilayah yang terkena serangan udara .
Pernyataan keras dari Iran, Ayatollah Khamenei mengritik Amerika dan mendukung tindakan militer Iran sebagai bentuk “tamparan” dan menyatakan tak akan menyerah.
Baca juga: Trump Desak Israel Batalkan Sidang Korupsi Netanyahu, Sebut Perdana Menteri Israel "Pahlawan Besar"
Seruan agar GHF dievaluasi, beberapa organisasi HAM mengingatkan bahwa lemahnya protokol keselamatan di tempat distribusi GHF memungkinkan terjadinya pembantaian massal.
Insiden baru ini menegaskan bahwa meskipun sempat ada gencatan senjata, situasi di Gaza tetap sangat berbahaya.
Penyaluran bantuan kemanusiaan masih menyisakan risiko besar bagi warga, terutama di tempat distribusi yang tampaknya kurang terlindungi.
Seruan internasional mendesak adanya evaluasi total terhadap model distribusi dan perlindungan warga yang sedang kritis.
Sementara itu, konflik terus menjadi ancaman serius yang membutuhkan langkah nyata untuk menghentikan derita kemanusiaan.
Baca juga: Catur Budi Harto Diperiksa KPK Soal Kasus Korupsi EDC, Berikut Profil Lengkap Eks Wadirut BRI
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Donald Trump Klaim Israel Sepakat Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Desak Hamas Terima Kesepakatan |
![]() |
---|
Temuan Pil Diduga Narkoba di Karung Tepung Bantuan AS, Otoritas Gaza Sebut Bentuk Serangan Langsung |
![]() |
---|
Israel Kembali Bombardir Gaza, 71 Warga Palestina Tewas di Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 |
![]() |
---|
Konflik Memanas! Iran Tolak Negosiasi Nuklir di Tengah Serangan Israel, Ketegangan Global Meningkat |
![]() |
---|
Tentara Israel Ungkap Temukan Jenazah Komandan Militer Hamas di Bawah Rumah Sakit di Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.