Aceh Utara
Bazar Kuliner Geudong Angkat UMKM dan Budaya Lokal, Sajikan Tradisi dalam Cita Rasa Kekinian
Kueh bhoi, keukarah, leumang, hingga jajanan street food modern tampil berdampingan, menawarkan pengalaman kuliner yang unik...
Penulis: Jafaruddin | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Bazar Kuliner Geudong 2025 resmi digelar kembali mulai Jumat (4/7), menghadirkan 40 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari berbagai daerah.
Tidak sekadar memanjakan lidah pengunjung dengan ragam kuliner khas Nusantara, acara ini juga membawa misi penting: menggerakkan ekonomi lokal dan memperkuat identitas budaya Aceh dalam kemasan kekinian.
Digelar selama lima hari di pusat kota Keude Geudong, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, bazar ini menyajikan perpaduan antara makanan tradisional dan tren kuliner masa kini.
Kueh bhoi, keukarah, leumang, hingga jajanan street food modern tampil berdampingan, menawarkan pengalaman kuliner yang unik bagi pengunjung lintas generasi.
Seremoni pembukaan dijadwalkan Jumat sore pukul 15.00 WIB, dilanjutkan dengan acara resmi di malam harinya yang dimeriahkan pertunjukan seni dan budaya daerah.
Nuansa tradisional yang dihadirkan diharapkan mampu menghidupkan kembali semangat lokalitas dan kecintaan terhadap warisan kuliner Aceh.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Riski Aulia, bazar ini bukan hanya ajang jual beli, tetapi juga ruang edukasi dan promosi bagi pelaku UMKM agar mampu tumbuh berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar tempat jualan. Di sini, UMKM bisa mengenalkan produknya ke masyarakat luas, membangun jejaring bisnis, sekaligus belajar meningkatkan kualitas dari interaksi langsung dengan konsumen,” jelas Riski Aulia.
Bazar Kuliner Geudong telah menjadi agenda tahunan yang dinanti masyarakat, tidak hanya karena variasi makanannya, tetapi juga karena daya dorongnya terhadap ekonomi lokal.
Banyak UMKM yang merintis usaha kecil dari acara seperti ini, kemudian berkembang berkat visibilitas dan pengalaman yang didapat selama kegiatan berlangsung.
Tak hanya mendongkrak sektor ekonomi rakyat, bazar ini juga menjadi sarana pelestarian budaya kuliner tradisional yang mulai tergerus zaman.
Anak-anak muda yang datang tidak hanya menemukan makanan populer, tapi juga mengenal kembali cita rasa nenek moyang mereka dalam balutan suasana festival yang dinamis.
Riski berharap bazar kuliner ini dapat terus berkembang sebagai program berkelanjutan yang mengintegrasikan budaya, ekonomi, dan kreativitas masyarakat.
“Ke depan, kita ingin menjadikan Geudong sebagai pusat ekonomi kreatif yang hidup, di mana UMKM lokal bisa bersaing sehat dan tetap membumi dengan kearifan lokalnya,” tambahnya.
Dengan dukungan masyarakat dan antusiasme pengunjung yang terus meningkat dari tahun ke tahun, Bazar Kuliner Geudong diproyeksikan menjadi salah satu event unggulan daerah yang tak hanya menarik wisatawan, tapi juga memperkuat jati diri kuliner Aceh di tengah gempuran modernisasi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.