Kebakaran KM Barcelona 5 di Sulut: 571 Penumpang Dievakuasi, 3 Orang Meninggal Dunia
Ia menyebutkan, sebanyak 568 penumpang selamat dan tiga korban meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran KM Barcelona 5.
Meski tubuhnya mulai menggigil karena kedinginan, ia masih sempat melakukan siaran langsung melalui Facebook untuk memperlihatkan situasi mencekam yang tengah berlangsung.
"Jangan nagis-jangan nangis, adek aman," ujarnya sambil menenangkan sang anak yang tampak batuk-batuk karena kemasukan air laut.
Dalam siaran langsung yang dilakukan di Facebook, belum diketahui secara pasti apakah Abdul Rahman Agu memiliki hubungan keluarga dengan anak perempuan yang ia selamatkan.
Setelah beberapa waktu terombang-ambing di laut, keduanya akhirnya berhasil dievakuasi oleh tim SAR yang datang ke lokasi kejadian.
Abdul Rahman Agu sendiri dikenal sebagai seorang konten kreator lokal.
Ia cukup aktif membagikan berbagai konten melalui akun Facebook miliknya.
Dalam informasi profilnya, Abdul mencantumkan bahwa ia tinggal di Manado dan berasal dari Tondano, Sulawesi Utara, Indonesia.
Abdul Rahman Agu, yang akrab disapa Mamay, merupakan salah satu dari ratusan penumpang KM Barcelona VA yang mengalami musibah saat kapal tersebut terbakar di perairan sekitar Pulau Talise.
Namanya menjadi sorotan dan viral di media sosial berkat aksi heroik saat membantu seorang balita dan seorang ibu dalam insiden kebakaran kapal KM Barcelona di perairan Talise, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara.
Meski aksinya dianggap luar biasa, Mamay mengaku tidak merasa sebagai pahlawan.
Ia hanya melakukan hal yang menurutnya merupakan kewajiban sebagai sesama manusia, meskipun dirinya sendiri juga berada dalam kondisi yang mengancam nyawa.
Dalam situasi penuh kepanikan di tengah laut, dengan sebuah ransel masih tergantung di punggungnya, Mamay dihadapkan pada permintaan tolong dari seorang ibu.
"Saat itu ada seorang ibu yang mengaku sudah tak mampu memegang anaknya di lautan, ia minta tolong ke saya, dan saya langsung menolong anak itu dengan memegangnya," ujar Mamay dikutip via Tribun Manado (21/7/2025).
Namun, bantuan yang diberikan Mamay tak hanya sebatas fisik.
Ia juga memberi kekuatan secara emosional kepada anak tersebut.
Melihat kondisi anak yang mulai melemah, Mamay terus memberikan semangat agar si anak tetap kuat.
Ketika sang anak menangis, Mamay berusaha menenangkan dengan sebuah senyuman.
Saat kejadian, Mamay kebetulan membawa ponsel.
Tanpa banyak berpikir, ia secara naluriah langsung melakukan siaran langsung (live) di media sosial.
Tujuannya sederhana, agar peristiwa itu bisa segera diketahui banyak orang dan bantuan bisa segera datang.
Dalam ceritanya, Mamay mengungkapkan bahwa ponsel yang digunakannya sempat terjatuh ke laut.
"Tapi anehnya tak rusak," katanya, masih heran dengan kondisi ponselnya yang tetap bisa berfungsi.
Baca juga: KPT Lantik Drs Efendi, SH sebagai Panitera pada PT BNA
Baca juga: Media Vietnam Singgung Masa Lalu, Yakin Timnas Indonesia Kalahkan Malaysia di Piala AFF U-23 2025
Baca juga: PWI Bireuen Gelar Konfercab Rabu Lusa, Ini Syarat Calon Ketua
| Pengacara Dikeroyok dan Ditembak di Tanah Abang, Pelaku Ditangkap, Terungkap Motifnya |
|
|---|
| ASN di Muba Tembak Mati Warga, Mayat Dimasukkan dalam Karung, Gegara Kebun Sawit Sering Kemalingan |
|
|---|
| Detik-detik Pria di OKU Tewas Ditembak Polisi Usai Rusak Pos Lantas, Keluarga Sebut Korban ODGJ |
|
|---|
| Bus Jatuh ke Jurang Tewaskan 16 Orang, Diduga Kelebihan Muatan |
|
|---|
| Kronologi Pasutri Suntikkan Sabu ke Adik Perempuan, Dipicu Sakit Hati ke Orang Tua soal Perlakuan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.