Apa Itu Partai Sanseito yang Melejit di Pemilu Jepang, Disebut Anti Asing, WNI Bakal Diusir?
Nama Partai Sanseito mendadak melejit dalam kancah politik Jepang usai Pemilu Majelis Tinggi 20 Juli 2025.
Partai Sanseito juga menolak investasi asing di sektor strategis seperti teknologi dan infrastruktur, serta mendukung subsidi lokal untuk memperkuat ekonomi domestik.
Dikutip dari Kyodo News, Lokasi basis dukungan Sanseito sendiri terpusat di daerah perkotaan dan pinggiran Tokyo, Osaka, dan Fukuoka.
Namun, pengaruhnya menyebar secara nasional melalui kampanye populis yang menawarkan solusi radikal untuk masalah kompleks, seperti penutupan perbatasan sepenuhnya dan pembangunan tembok di Selat Tsushima untuk mencegah migrasi dari Korea.
Sentimen "Anti-Asing"
Partai Sanseito juga dikenal dengan sentimen "anti-asing" karena mereka menolak program pertukaran budaya dengan negara asing dan mengkritik kebijakan pariwisata massal yang dianggap merusak lingkungan.
Kenaikan Sanseito juga dipicu oleh kekhawatiran publik terhadap ancaman imigrasi yang dianggap merusak lapangan kerja, keamanan, dan budaya Jepang.
Pandemi memperparah ketakutan akan kontak dengan “asing”, baik dalam bentuk virus maupun pengaruh luar.
Selain mendulang suara dari warga yang mulai cenderung berporos "Anti-Asing", Sanseito juga menarik simpati generasi muda yang merasa tertinggal oleh globalisasi.
Mereka melihat Sanseito sebagai alternatif yang menawarkan kebijakan proteksionis dan nasionalisme.
Partai ini juga memanfaatkan retorika sederhana untuk menjangkau pemilih yang skeptis terhadap partai tradisional.
Mereka menolak keanggotaan Jepang di organisasi internasional seperti WTO dan IMF, serta menyerukan peningkatan anggaran pertahanan untuk melindungi wilayah dari klaim asing.
Deretan Kasus WNI di Jepang Ikut Kuatkan Sanseito
Deretan kasus yang melibatkan imigran asing di Jepang dalam beberapa waktu terakhir juga terus memompa elektabilitas Sanseito pada pemilu di Jepang.
Sentimen negatif ini juga diperparah dengan banyaknya aktivitas imigran asing yang dinilai meresahkan bagi warga Jepang belakangan ini.
Beberapa di antaranya bahkan melibatkan para pekerja asal Indonesia yang bekerja di Jepang.
Sepanjang tahun 2025 ini, sejumlah WNI beberapa kali berbuat onar seperti insiden perampokan yang terjadi di Hokota, Prefektur Ibaraki.
Di perisitiwa yang terjadi pada Januari 2025 lalu tersebut, kepolisian meringkus tersangka yang merupakan tiga WNI setelah lima bulan menjlankan investigasi.
Mualem Sebut Bonus Atlet PON Aceh Cair Awal November |
![]() |
---|
Pegawai RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang Ditemukan Meninggal di Ruang Kerja |
![]() |
---|
VIDEO - MENGERIKAN! Gempa 7.6 M Guncang Filipina, Warga Panik Berhamburan, Indonesia Siaga Tsunami |
![]() |
---|
Aceh Kirim 64 Atlet Berlaga di PON Beladiri Kudus, Ini Pesan Mualem |
![]() |
---|
Jangan Lewatkan Waktu Ini! Doa di Hari Jumat Langsung Dijabah, Ustaz Adi Hidayat Bocorkan Rahasianya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.