Duduk Perkara Retaknya Rumah Tangga Ruce Nuenda dan Aryo Wiratama, dari KDRT hingga Selingkuh

Konflik semakin memuncak ketika pada tahun 2023, Aryo memutuskan untuk pindah kerja ke Hong Kong tanpa restu istrinya.

 Bahkan menanggung denda sebesar Rp300 juta kepada maskapai tempat ia bekerja demi merealisasikan kepindahan tersebut.

 Sejak saat itu, komunikasi semakin memburuk, dan Aryo disebut hanya memberikan nafkah kepada anak, bukan kepada Ruce sebagai istrinya.

Baca juga: FAKTA Serma Tengku Dian Bunuh Istri di Deli Serdang: Motif Ekonomi, Judol, KDRT hingga Pisah Ranjang

Upaya Damai Gagal, Perceraian Jadi Jalan Terakhir

Ruce juga mengungkap bahwa upaya mediasi dan konsultasi psikologis telah dilakukan, namun tidak membuahkan hasil.

Pihak keluarga pun sudah berusaha memediasi, namun Aryo dianggap tidak menunjukkan perubahan berarti.

Dalam gugatannya, Ruce menyebut bahwa tidak ada lagi rasa cinta, rasa aman, dan rasa hormat dalam pernikahan tersebut, sehingga perceraian dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar.

Gugatan ini diajukan dengan merujuk pada Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, juncto Pasal 19 huruf a, d, dan f PP No. 9 Tahun 1975, serta Pasal 116 huruf a, d, dan f Kompilasi Hukum Islam (KHI), yang mengatur mengenai alasan perceraian karena pertengkaran terus-menerus, kekerasan, dan tidak adanya keharmonisan rumah tangga.

Baca juga: Detik-detik Fauziah Bunuh Suaminya Lukman, Jasad 42 Hari Disimpan di Rumah, Ngaku Jadi Korban KDRT

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

BACA BERITA LAINNYA DISINI