Aceh Tamiang

Aceh Tamiang Utus Dua Petinju ke PORA 2026, Sukses Raih Medali di Pra PORA 2025

Dalam even empat tahunan itu, Pertina Aceh Tamiang mengirim tujuh petinju, namun dalam perjuangan hanya ada dua yang berhasil meraih tiket..

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Eddy Fitriadi
Dok KONI 
TINJU PORA 2026 - Dua petinju asal Aceh Tamiang dipastikan ikut bertanding pada even PORA 2026 di Aceh Jaya. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Aceh Tamiang dipastikan mendapat dua tiket tinju di ajang Pekan Olah Raga Aceh (PORA) 2026 yang akan dilangsungkan di Aceh Jaya.

Dua tiket ini terkunci atas nama Mulki Fadrani dan M Saiful Nurullah Al Imran. Mulki merupakan petinju yang bertarung di jelas 75-80 Kg, sedangkan Saiful petarung di kelas 80-86 Kg.

Ketua Harian KONI Aceh Tamiang, M Husen D mengatakan dua tiket ini diperoleh setelah Pertina Aceh Tamiang berhasil meraih juara dua dan tiga pada Pra PORA 2025 di Banda Aceh.

Dalam even empat tahunan itu, Pertina Aceh Tamiang mengirim tujuh petinju, namun dalam perjuangan hanya ada dua yang berhasil meraih tiket PORA 2026.

“Pra PORA kemarin Mulki berhasil dapat perak, Saiful dapat perunggu. Artinya ada dua tiket PORA yang kita dapat dari tinju,” kata Husen, Minggu (27/7/2025).

Husen mengapresiasi Pertina Aceh Tamiang yang telah mengutus tujuh petinju dalam Pra PORA. Dia menilai langkah Pertina sudah sesuai dengan program pembinaan demi menghasilkan atlet berprestasi.

Baca juga: Targetkan Jadi Sentra Telur Asap di Aceh Tamiang, Dosen Unsam Langsa Latih KWT Sekerak Kanan

Husen mengatakan partisipasi Pertina pada Pra PORA bukan sebatas mencari tiket ke PORA 2026, tapi juga untuk mendorong kemajuan tinju daerah. Dia menilai atlet yang dikirim untuk bertanding telah mendapat pengalaman luar biasa karena sudah merasakan pertandingan kompetitif.

“Pengalaman bertanding ini sangat penting, dan tentunya juga untuk mengukur capaian program pembinaan,” ujarnya.

Husen menyadari masih banyak sisi yang harus diperbaiki untuk menciptakan atlet berprestasi. Dari beberapa masukan yang disampaikan Pertina ke pihaknya, persoalan fasilitas latihan pelatih profesional dan anggaran yang memadai menjadi hal paling krusial.

“Catatan ini menjadi perhatian kami, kami akan membahasnya bersama pemerintah daerah,” kata Husen. (*)

 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved