Daftar 5 Negara Paling Rawan Bencana Alam, Indonesia Termasuk, Apa yang Menyebabkan Rawan?

Menurut data World Population Review, bencana alam bertanggung jawab atas sekitar 0,1 persen kematian di dunia.

Editor: Amirullah
Asahi News
TSUNAMI - Penampakan tsunami, Gempa bumi dahsyat di Semenanjung Kamchatka memicu tsunami di Timur Jauh Rusia. Gelombang tsunami melanda Kepulauan Kuril utara Rabu dini hari menyusul gempa bumi dahsyat di Samudra Pasifik, yang mendorong evakuasi penduduk dari kota pesisir Rusia Severo-Kurilsk, pejabat daerah telah mengonfirmasi. 

Tak jarang, bencana primer ini kemudian memicu bencana sekunder, seperti banjir besar.

5. Kolombia

Dengan Pegunungan Andes yang berada di Cincin Api Pasifik, Kolombia sering mengalami gempa bumi.

Wilayah pesisir Karibia juga rentan terhadap badai. Pertumbuhan penduduk di perkotaan, padatnya pemukiman di wilayah pesisir, dan perubahan iklim semakin memperburuk kondisi, memicu lebih banyak kejadian tanah longsor dan banjir.

Data ini menjadi pengingat penting bagi kita semua, khususnya masyarakat Indonesia, akan pentingnya kesiapsiagaan dan upaya mitigasi bencana alam untuk mengurangi risiko dan dampaknya.

Baca juga: Banyak Masyarakat Mengeluh Rekening Diblokir, Presiden Prabowo Panggil Kepala PPATK ke Istana

Mengapa Rawan?

Peneliti Senior yang mengkhususkan diri dalam kesiapsiagaan bencana di Ruhr University Bochum, Jerman, Katrin Radtke, menjelaskan mengapa kelima negara di atas menjadi wilayah paling rawan bencana alam.

Salah satu faktornya adalah karena masyarakatnya memiliki keterbatasan sarana untuk menghadapi bencana alam tersebut.

"Hal itu terjadi ketika masyarakat memiliki keterbatasan sarana untuk menghadapi bencana alam tersebut."

"Terkadang hal itu terjadi karena mereka miskin, misalnya, atau memiliki tingkat korupsi yang tinggi, atau layanan kesehatan yang buruk, atau kesiapsiagaan bencana yang tidak memadai," jelas Radtke dalam wawancara bersama DW.

Meski demikian, kerawanan dapat dikurangi, kata Radtke, jika suatu negara berinvestasi dalam kesiapsiagaan bencana.

Hal ini menjelaskan mengapa negara-negara kaya seperti Amerika Serikat atau Australia tidak berada di peringkat yang lebih tinggi dalam Indeks Risiko Dunia, meskipun mereka memiliki paparan yang tinggi terhadap bencana alam seperti kekeringan, gempa bumi , dan badai.

"Tiongkok telah menunjukkan bahwa pelajaran dapat diambil dari krisis dan bencana, sehingga mengurangi risiko bencana negara secara keseluruhan," ujar Radtke.

Tiongkok saat ini berada di peringkat ke-22 dalam Indeks Risiko Dunia — 12 peringkat lebih baik dari tahun lalu.

"Hal ini terutama disebabkan oleh keberhasilan Tiongkok dalam mengurangi kerentanannya secara signifikan dalam menanggapi pandemi COVID-19 ," jelasnya.

Ia menyebut pemerintah Tiongkok telah berinvestasi besar-besaran dalam sistem layanan kesehatan, membangun rumah sakit baru, dan meluncurkan kampanye vaksinasi berskala besar, serta berbagai hal lainnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved