Daftar 5 Negara Paling Rawan Bencana Alam, Indonesia Termasuk, Apa yang Menyebabkan Rawan?
Menurut data World Population Review, bencana alam bertanggung jawab atas sekitar 0,1 persen kematian di dunia.
Tak jarang, bencana primer ini kemudian memicu bencana sekunder, seperti banjir besar.
5. Kolombia
Dengan Pegunungan Andes yang berada di Cincin Api Pasifik, Kolombia sering mengalami gempa bumi.
Wilayah pesisir Karibia juga rentan terhadap badai. Pertumbuhan penduduk di perkotaan, padatnya pemukiman di wilayah pesisir, dan perubahan iklim semakin memperburuk kondisi, memicu lebih banyak kejadian tanah longsor dan banjir.
Data ini menjadi pengingat penting bagi kita semua, khususnya masyarakat Indonesia, akan pentingnya kesiapsiagaan dan upaya mitigasi bencana alam untuk mengurangi risiko dan dampaknya.
Baca juga: Banyak Masyarakat Mengeluh Rekening Diblokir, Presiden Prabowo Panggil Kepala PPATK ke Istana
Mengapa Rawan?
Peneliti Senior yang mengkhususkan diri dalam kesiapsiagaan bencana di Ruhr University Bochum, Jerman, Katrin Radtke, menjelaskan mengapa kelima negara di atas menjadi wilayah paling rawan bencana alam.
Salah satu faktornya adalah karena masyarakatnya memiliki keterbatasan sarana untuk menghadapi bencana alam tersebut.
"Hal itu terjadi ketika masyarakat memiliki keterbatasan sarana untuk menghadapi bencana alam tersebut."
"Terkadang hal itu terjadi karena mereka miskin, misalnya, atau memiliki tingkat korupsi yang tinggi, atau layanan kesehatan yang buruk, atau kesiapsiagaan bencana yang tidak memadai," jelas Radtke dalam wawancara bersama DW.
Meski demikian, kerawanan dapat dikurangi, kata Radtke, jika suatu negara berinvestasi dalam kesiapsiagaan bencana.
Hal ini menjelaskan mengapa negara-negara kaya seperti Amerika Serikat atau Australia tidak berada di peringkat yang lebih tinggi dalam Indeks Risiko Dunia, meskipun mereka memiliki paparan yang tinggi terhadap bencana alam seperti kekeringan, gempa bumi , dan badai.
"Tiongkok telah menunjukkan bahwa pelajaran dapat diambil dari krisis dan bencana, sehingga mengurangi risiko bencana negara secara keseluruhan," ujar Radtke.
Tiongkok saat ini berada di peringkat ke-22 dalam Indeks Risiko Dunia — 12 peringkat lebih baik dari tahun lalu.
"Hal ini terutama disebabkan oleh keberhasilan Tiongkok dalam mengurangi kerentanannya secara signifikan dalam menanggapi pandemi COVID-19 ," jelasnya.
Ia menyebut pemerintah Tiongkok telah berinvestasi besar-besaran dalam sistem layanan kesehatan, membangun rumah sakit baru, dan meluncurkan kampanye vaksinasi berskala besar, serta berbagai hal lainnya.
Pengendara Sepmor Alami Kecelakaan Akibat Lubang di Jalan Lintas Nasional Aceh Timur |
![]() |
---|
Perkuat Pengelolaan BPKS Sabang, Dek Fadh Minta Dukungan Komisi VI DPR RI |
![]() |
---|
Polres Aceh Utara Latih 49 Bhabinkamtibmas Gunakan Aplikasi Fasih untuk Dukung Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Perkuat Pemberdayaan Perempuan & UMKM, Bank Aceh Salurkan Pembiayaan Rp 50 Miliar ke KOMIDA Syariah |
![]() |
---|
Data BPS: Angka Kemiskinan Abdya Turun 2 Persen di Tahun 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.