Breaking News

Info BKKBN Aceh

Temui Kepala BNNP Aceh, Kampung KB & Kampung Bersinar Bakal Diintegrasikan

Mungkin nanti ada program-program yang bisa kita kolaborasikan. Apalagi BNN ada Kampung Bersih Narkoba (Bersinar)

Editor: IKL
IST
Inspektur Wilayah II Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, Brigjen. Pol. Heri Wiyanto, menemui Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh, Brigjen. Pol. Marzuki Ali Basyah, Jum'at, (8/8/2025), di Banda Aceh. 

Nanti banyak program yang bisa kita  kolaborasi, sinergi, dan integrasikan. Baik di BNN maupun di Polda. Apalagi terkait stunting. Program-program ini sangat besar manfaatnya bagi masyarakat.

 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Inspektur Wilayah II Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, Brigjen. Pol. Heri Wiyanto, menemui Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh, Brigjen. Pol. Marzuki Ali Basyah, Jum'at, (8/8/2025), di Banda Aceh.

Dalam audensi itu, mereka membicarakan kolaborasi dan sinergistas program terkait pembangunan kualitas  Sumber Daya Manusia dan ketahanan keluarga, serta program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting.

Pada pertemuan tersebut, Inspektur Wilayah II menyampaikan harapannya, bahwa  BNNP dan Polda Aceh  dapat membantu Percepatan pelaksanaan  program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting di Aceh.

BKKBN Aceh_100825

"Saya titip program Kemendukbangga/BKKBN. Mohon nanti bantuannya, agar program-program kita  bisa dikolaborasikan bersama. Baik nanti program di BNN maupun di Polda," kata Heri Wiyanto.

Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, yang mendampingi dalam kunjungan tersebut  menambahkan, selain program Bangga Kencana, ada juga lima quick wins yang menjadi program unggulan pada 2025. Program ini, jelas Safrina, merupakan strategi percepatan untuk mencapai target pembangunan keluarga yang berkualitas dengan pendekatan yang lebih efektif dan efisien. 

Kelima  quick wins tersebut   Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (SIDAYA), dan Supper Apps tentang Keluarga.

"Mungkin nanti ada program-program yang bisa kita kolaborasikan. Apalagi BNN ada Kampung Bersih Narkoba (Bersinar) dan kita ada program  Kampung Keluarga Berkualitas. Keduanya terkait erat dengan ketahanan keluarga dan peningkatan kualitas SDM. Sekarang ini kita  telah  memiliki sekitar  6.510 Kampung KB di Aceh," ungkap Safrina.

* Prevalensi Pengguna Narkoba

Kepala BNNP Aceh, Marzuki Ali, menyambut baik hal tersebut.  Selanjutnya ia  mengungkapkan penurunan prevalensi penggunaan narkoba di Aceh dalam dua tahun terakhir.  Berdasarkan data statistik BNN, sebut Marzuki Ali,  kasus pengguna narkoba di Aceh menurun dari 1,95 persen menjadi 1,73 %  atau setara dengan sekitar 80 ribu jiwa.

Untuk itu, kata Marzuki Ali, kehadiran program Kampung (desa) Bersinar di Aceh jumlahnya akan terus bertambah. Diyakini, keberadaan kampung ini  mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk nelakukan pencegahan  dan penurunan angka pengguna narkoba di Aceh.

Jelasnya,  program Desa Bersinar adalah bagian dari strategi nasional P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika). Ia mengajak Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Aceh, segera melakukan MoU dan berkolaborasi   membentuk ketahanan keluarga yang bebas dari  ancaman narkoba.

Desa Bersih Narkoba merupakan program yang melibatkan unsur masyarakat di desa untuk mencegah serta memberantas peredaran narkoba di desa masing-masing. "Ini sama halnya juga dengan program Kampung Keluarga  Berkualitas Kemendukbangga/BKKBN yaitu meningkatkan kualitas SDM dan ketahanan keluarga  di desa,” kata Marzuki Ali.

BNNP Aceh_100825

Kepala BNNP Aceh yang dalam waktu dekat akan dilantik sebagai Kapolda Aceh  berharap kedua program ini bisa diintegrasikan dan diperkuat dengan MoU. 

Apalagi, kata Marzuki Ali, Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Aceh mempunyai tenaga penyuluh KB dengan jumlah hampir mencapai 735 orang  dan 22.410 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di 23 kabupaten/kota.

"Nanti banyak program yang bisa kita  kolaborasi, sinergi, dan integrasikan. Baik di BNN maupun di Polda. Apalagi terkait stunting. Program-program ini sangat besar manfaatnya bagi masyarakat," ucap  Marzuki Ali.

Lanjut putra asli kelahiran Pidie ini,  stunting pengaruhnya besar terhadap  kualitas SDM dan ketahanan keluarga. Menurutnya, perlu mengintegrasikan Kampung KB dan Kampung Bersinar.

"Kampung Bersinar  diisi oleh lifeskill,  intervensi berbasis masyarakat. Kemampuan yang ada dari kami diturunkan ke masyarakat dengan anggaran desa. Pendampingan penyembuhan, ketahanan keluarga masuk di Kampung Bersinar," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved