Kesehatan

Usia Berapa Anak Harus Dipisahkan Tidurnya? dr Boyke Beberkan Fakta Mengejutkan

dr Boyke Dian Nugraha, mengungkap usia ideal anak dipisahkan tempat tidurnya dari orang tua.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
TAULANY TV
dr Boyke Dian Nugraha, mengungkap usia ideal anak dipisahkan tempat tidurnya dari orang tua. Menurutnya, anak sebaiknya mulai tidur terpisah sejak memasuki usia dua tahun, Senin (11/8/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Dokter spesialis kesehatan reproduksi, dr Boyke Dian Nugraha, mengungkap usia ideal anak dipisahkan tempat tidurnya dari orang tua. Menurutnya, anak sebaiknya mulai tidur terpisah sejak memasuki usia dua tahun.

Pernyataan itu disampaikan dr Boyke dalam wawancara bersama Andre Taulany di kanal YouTube Taulany TV. 

dr Boyke bahkan membagikan kisah nyata yang mengejutkan, di mana seorang anak mengalami trauma mendalam hingga enggan menikah.

“Anak ini tidur sekamar dengan orang tuanya sampai usia lima tahun. Setiap malam dia mendengar ibunya berteriak, padahal itu bukan karena sakit. Dia belum bisa memahami, dan pengalaman ini membekas sampai dewasa,” ujar dr Boyke dikutip Serambinews.com, Senin (11/8/2025).

Trauma tersebut, kata dr Boyke, bisa dihindari jika orang tua memisahkan tidur anak tepat waktu.

Ia menegaskan, anak laki-laki dan perempuan juga sebaiknya tidak lagi tidur satu kamar sejak usia enam tahun.

Baca juga: 5 Tips Emas Merawat Miss V dari dr Boyke: Hindari Tongkat Madura hingga Pilih Celana yang Tepat

Tak hanya soal trauma, minimnya edukasi seksual dalam keluarga juga berisiko memicu kasus serius seperti inses.

dr Boyke menyebut, hubungan sedarah dapat menimbulkan kelainan genetik pada keturunan, mulai dari hemofilia, gangguan perkembangan otak, hingga kelainan fisik.

Ia menegaskan, edukasi seksual tidak berarti mengajarkan seks secara gamblang, melainkan mengenalkan anak pada batas tubuh, privasi, dan rasa malu yang sehat sesuai usia mereka.

“Ketika anak sudah bisa bertanya, itulah saat yang tepat memberi pemahaman sesuai usianya. Salah satunya dengan tidak membiarkan anak tidur sekamar terlalu lama,” tegasnya.

Risiko Kurangnya Edukasi Seksual: Dari Trauma Hingga Inses

Tidak hanya soal trauma, dr Boyke juga mengingatkan bahwa minimnya edukasi seksual dalam keluarga bisa berujung pada kasus-kasus serius seperti inses atau hubungan sedarah.

Ia menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, inses terjadi dalam keluarga besar yang tinggal bersama dalam satu atap dan minim pengawasan.

Baca juga: Dr Boyke: Anak Laki-Laki yang Terlalu Dekat dengan Ibu Rentan Jadi Gay Jika Figur Ayah Lemah

“Hubungan inses itu bisa terjadi antara ayah dan anak, ibu dan anak laki-laki, kakak adik kandung, bahkan paman dan keponakan. Dan kalau ini terjadi, anak hasil hubungan tersebut sangat berisiko mengalami kelainan genetik karena bertemunya gen-gen lemah,” ujar dr Boyke.

Beberapa kelainan yang mungkin muncul, menurutnya, termasuk hemofilia, gangguan perkembangan otak, hingga kelainan bentuk wajah dan tubuh.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved