Musabaqah Qiraatil Kutub
10 Santri di Bireuen Masuk TC, Persiapan Musabaqah Qiraatil Kutub Aceh 2025
Santri Bireuen mengikuti pemusatan pelatihan menghadapi Musabaqah Qiraatil Kutub Tingkat Provinsi Aceh.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Sepuluh santri terbaik Kabupaten Bireuen yang berasal dari Dayah MUDI Samalanga, mengikuti pemusatan pelatihan atau training center (TC) dalam rangka menghadapi Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Tingkat Provinsi Aceh yan digelar di Kota Banda Aceh dalam waktu dekat.
Para santri tersebut mengikuti TC yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Dayah Bireuen. TC dilaksanakan di dinas tersebut selama dua hari, Selasa dan Rabu (12-13/8/2025).
Kegiatan itu dibuka Bupati Bireuen diwakili Kadis Pendidikan Dayah, Anwar SAg MAP.
Ketua panitia pelaksana, Asri Hasan SE mengatakan, TC MQK tahun ini diikuti 10 peserta yang seluruhnya berasal dari Dayah MUDI Samalanga.
Mereka akan mewakili Kabupaten Bireuen pada Musabaqah Qiraatil Kutub Aceh 2025 di berbagai cabang dan tingkatan yang akan berlangsung 18-22 Agustus 2025.
"Alhamdulillah, seluruh peserta menyatakan kesiapannya untuk mengikuti serangkaian kegiatan di Banda Aceh. TC ini menjadi ajang pematangan materi, penguatan mental dan pemantapan strategi lomba,” kata Asri.
Baca juga: VIDEO - 421 Santri di Bireuen Ikuti Seleksi Beasiswa Tahfizh Tahun 2025
Adapun 10 santri MUDI Samalangan yang mengikuti TC sebagai berikut:
Peserta MQK Putra
- M Kautsar Al-Asyraf Sukardi (Cabang Nahwu)
- Fathan Al-Mubarrak (Cabang Akhlak)
- Muhammad Abrar Abdullah (Cabang Tauhid)
- Muhammad Mubasysyir (Cabang Ushul Fiqh)
- Syukran Maulana Saifullah (Cabang Tafsir)
Peserta MQK Putri
- Siti Sarah Dekri Mekri (Nahwu)
- Siti Suhailatun Nazihah (Akhlak)
- Munisa Humaira Muslem (Tafsir)
- Luftiana Syarifuddin (Ushul Fiqh)
- Nisaul Kamila Fadli (Tauhid)
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen, Anwar SAg MAP mewakili Bupati Bireuen dalam sambutannya antara lain mengatakan, mengajak seluruh peserta untuk tampil maksimal, menjaga nama baik daerah, dan mengharumkan kembali julukan Bireuen sebagai Kota Santri di Aceh.
“Para santri yang ikut TC adalah duta ilmu, akhlak dan keteladanan Bireuen. Bertandinglah dengan niat yang tulus, persiapkan diri sebaik mungkin dan tunjukkan bahwa Bireuen layak bersinar di panggung MQK Aceh,” tegas Anwar.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga etika dan adab selama kompetisi, bersinergi dengan pelatih, serta mengedepankan keikhlasan dalam menuntut ilmu.
“Kemenangan itu penting, tetapi keberkahan dan manfaat dari ilmu yang dipelajari jauh lebih utama,” tambahnya.
Dengan persiapan matang, dukungan penuh dari pemerintah daerah dan semangat juang para santri Bireuen menargetkan prestasi gemilang di MQK Aceh tahun ini.
“Jadikan panggung MQK Aceh sebagai pembuktian bahwa Kota Santri ini bukan sekadar julukan, tetapi identitas yang hidup, bernilai dan membanggakan," ujarnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.