Banda Aceh

Puluhan Guru di Banda Aceh Ikut Pelatihan Manajemen Konflik Berbasis Sekolah

Selama pelatihan, peserta memperoleh pengalaman belajar dengan metode yang beragam, mulai dari ceramah interaktif, diskusi reflektif...

Penulis: Hendri Abik | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
FOTO BERSAMA - Peserta dan pemateri foto bersama usai pelatihan Manajemen Konflik Berbasis Sekolah (MKBS) di Banda Aceh, Kamis (14/8/2025). 

Laporan Hendri | Banda Aceh

SERAMBINEWS, BANDA ACEH - Menjelang 20 tahun peringatan MoU perdamaian Aceh yang ditandatangani di Helsinki, Sebanyak 30 guru dari berbagai perwakilan sekolah di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, mengikuti pelatihan Manajemen Konflik Berbasis Sekolah (MKBS), Kamis (14/8/2025).

Kegiatan yang diselenggarakan atas kolaborasi berbagai pihak, Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, ICAIOS, Yayasan Sukma, ISSED, PUSKAPA UI dan SVARA berlangsung dari tanggal 12-14 Agustus 2025 di Aula Dinas Pendidikan Provinsi Aceh.

Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru dalam memahami pendidikan perdamaian sehingga bisa menerapkannya dalam proses pembelajaran dan menjadi focal point untuk penerapan pendidikan perdamaian di sekolah. 

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Syarwan Joni SPd MPd.

Dalam sambutannya, dia menyampaikan bahwa peningkatan kompetensi guru menjadi kunci kualitas pendidikan.

“Guru yang terus belajar akan mampu menghadirkan pembelajaran yang kreatif dan relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.

Selama pelatihan, para peserta difasilitasi oleh narasumber yang telah memiliki pengalaman panjang berkaitan dengan isu-isu pendidikan perdamaian, yaitu Dr. Dody Wibowo, ahli dan praktisi pendidikan perdamaian sekaligus dosen pada Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik Universitas Gajah Mada, juga Direktur Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat Yayasan Sukma yang menaungi Sekolah Sukma Bangsa.

Terdapat banyak isu yang diskusikan dalam pelatihan ini, di antaranya adalah identitas, kuasa, konflik dan kekerasaan, hingga bagaimana menjadi pendengar yang aktif.

Untuk memperkaya pemahaman peserta mengenai pendidikan perdamaian, pada hari ketiga panitia menghadirkan dua tamu ahli perdamaian yang berasal dari Universiti Sains Malaysia,  Prof. Kamarulzaman Askandar dan Prof. Younjeong Joo, yang berasal dari Pusan National University, Korea Selatan. Keduanya menyampaikan tentang bagaimana konsep dan praktik pendidikan perdamaian diterapkan di Malaysia dan Korea Selatan.

Selama pelatihan, peserta memperoleh pengalaman belajar dengan metode yang beragam, mulai dari ceramah interaktif, diskusi reflektif kelompok, observasi, simulasi hingga bermain peran. Selain teori dan konsep dasar, peserta juga diajak berdiskusi secara kontekstual terkait tantangan dan praktik-praktik baik yang bisa dilakukan di sekolah.

Menariknya, diskusi berlangsung dengan sangat interaktif sehingga praktik-praktik baik tidak hanya disampaikan oleh narasumber, namun juga oleh para peserta yang memiliki keaktifan yang luar biasa.

Salah satu peserta, Eka Sari Dewi, S.Si., M.Pd Kepala Sekolah SMAN 1 Lhoknga, mengaku pelatihan ini memberinya wawasan baru terkait pendidikan damai yang harusnya menjadi nilai yang diimplementasi oleh semua guru dan warga di sekolah.

Baca juga: Cegah Ketimpangan Belajar, Dinas Pendidikan Aceh Gelar Pretest Awal Tahun Ajaran Baru

 “Banyak strategi pembelajaran yang bisa langsung saya terapkan di sekolah, terutama materi mendengar aktif yang dapat diterapkan dalam berinteraksi. Saya jadi lebih menyadari peran sebagai kepala sekolah tidak hanya berkaitan dengan keputusan tetapi juga bagaimana saya berinteraksi dengan guru dan murid setiap harinya.”

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah baik untuk peningkatan mutu pendidikan perdamaian di Aceh. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Marthunis ST DEA, menegaskan pentingnya untuk menindaklanjuti hasil pelatihan ini dengan membuat forum guru dan menciptakan modul perdamaian agar dampaknya dapat lebih dirasakan langsung oleh siswa di sekolah.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved