Berita Internasional
Kisah Pilu Wanita Aljazair, 25 Tahun Mengurung Diri Gegara Tak Lulus SMA
Situasi tragis ini terungkap ketika seorang tetangga, setelah bertahun-tahun merasa khawatir, melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
Situasi tragis ini terungkap ketika seorang tetangga, setelah bertahun-tahun merasa khawatir, melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
SERAMBINEWS.COM - Kisah tragis dari Aljazair ini benar-benar mengguncang hati dan membuka mata banyak orang tentang pentingnya kesehatan mental dan dukungan sosial.
Seorang perempuan bernama Nadia, dilaporkan mengurung diri di rumah keluarganya selama 25 tahun.
Aksinya itu dilakukan setelah gagal dalam ujian SMA—sebuah momen yang sangat menentukan dalam sistem pendidikan Aljazair.
Setelah tidak lulus ujian SMA, Nadia mengalami guncangan mental berat dan memilih mengasingkan diri sepenuhnya.
Ia tinggal di kamar yang berantakan dan gelap, menolak berinteraksi bahkan dengan keluarganya sendiri.
Tetangga yang khawatir akhirnya melaporkan ke pihak berwenang, yang kemudian melakukan evakuasi paksa bersama tim perlindungan sipil.
Kasus ini memicu gelombang empati dan kemarahan di media sosial.
Banyak yang mempertanyakan kelalaian keluarga dan masyarakat, serta minimnya intervensi psikologis sejak awal.
Para ahli menyoroti bahwa trauma seperti ini bisa dicegah jika ada dukungan emosional dan akses ke layanan kesehatan mental.
Kabar penyelamatannya telah meninggalkan banyak orang dalam keterkejutan dan duka yang mendalam.
Rumah tempat ia terbelenggu keputusasaannya sendiri terekam dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial.
Rumah itu tampak berantakan, sebuah manifestasi fisik dari keterasingan yang panjang dan menyakitkan.
Para tetangga mengatakan ia sulit dihubungi dan akan bersikap agresif secara verbal terhadap siapa pun yang mencoba mendekatinya.
Baca juga: Sosok Pembawa Baki Upacara 17 Agustus 2025 di Pidie, Nabilah Nuril Asal SMA 1 Kembang Tanjung
Bahkan saudara-saudaranya sendiri, yang tinggal serumah, dilaporkan tidak dapat membujuknya untuk pergi atau mencari bantuan.
Situasi tragis ini terungkap ketika seorang tetangga, setelah bertahun-tahun merasa khawatir, melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
Hal ini memicu intervensi gabungan oleh pasukan keamanan dan unit perlindungan sipil, yang akhirnya berhasil menyelamatkan perempuan tersebut dari kurungannya.
Insiden ini telah memicu gelombang reaksi di media sosial, dengan para pengguna mengungkapkan keheranan yang mendalam dan mempertanyakan bagaimana kasus isolasi yang begitu lama dan parah bisa dibiarkan begitu saja.
Banyak yang menyalahkan masyarakat dan keluarga, mempertanyakan apakah ada kelalaian yang disengaja terhadap kondisinya.
Sentimen yang paling kuat adalah bahwa intervensi psikologis dini dapat mencegah tragedi tersebut berkembang ke tingkat yang begitu menghancurkan.
Dalam analisis profesional kasus ini, sosiolog Abdel Hafiz Sondouqi mempertimbangkan implikasi mendalam dari insiden tersebut.
Ia menjelaskan bahwa dampak trauma psikologis bersifat kompleks dan bergantung pada berbagai faktor, termasuk sifat peristiwa traumatis dan sistem pendukung individu.
Baca juga: Penyair Aljazair Bantah Mencalonkan Diri Pada Pemilihan Presiden 2024, Namanya Dicatut
Ia menekankan bahwa intervensi psikologis dan terapeutik yang tepat waktu sangat penting untuk pemulihan dan mencegah kondisi pasien memburuk.
Sondouqi mencatat bahwa isolasi jangka panjang yang dialami perempuan tersebut merupakan gejala dari masalah sosial yang lebih luas di Aljazair-terkikisnya ikatan ketetanggaan dan solidaritas sosial, yang dulunya merupakan ciri khas komunitas tersebut.
Ia memperingatkan bahwa fragmentasi sosial ini, sebuah fenomena yang sering dikaitkan dengan masyarakat Barat, telah berkontribusi pada peningkatan kasus isolasi yang tragis, bahkan di dalam keluarga.
la menyimpulkan dengan menekankan kebutuhan mendesak akan sistem dukungan psikologis dan sosial yang lebih efektif untuk mencegah insiden serupa terulang kembali.
Kisah yang sangat mengharukan ini telah memicu perbincangan nasional, mendorong warga Aljazair untuk menghadapi pertanyaan- pertanyaan sulit tentang struktur sosial mereka dan dukungan yang tersedia bagi individu yang mengalami tekanan psikologis.
Kisah ini menjadi pengingat yang gamblang akan perjuangan tersembunyi dari penyakit mental dan pentingnya dukungan komunitas dan keluarga di masa krisis.
Baca juga: Wartawan Aljazair Dijebloskan ke Penjara, Dituduh Terima Dana Asing
Jadi Berita Paling Populer di Aljazair
Aljazair diguncang minggu ini oleh kasus mengejutkan seorang wanita yang mengurung diri di rumah keluarganya selama 25 tahun setelah gagal dalam ujian sarjana sekolah menengah atasnya.
Rekaman video yang beredar di internet menunjukkan kondisi buruk tempat ia tinggal dalam isolasi, barang-barangnya berserakan tak beraturan di seluruh rumah.
Para tetangga mengatakan ia akan berteriak — dan terkadang menyerang — siapa pun yang mencoba mendekat. Saudara-saudaranya, meskipun tinggal di rumah besar yang sama, tidak dapat turun tangan.
Pihak berwenang mengatakan dia akhirnya diusir oleh polisi dan tim pertahanan sipil setelah seorang penduduk setempat memberi tahu mereka.
Kasus ini telah memicu kemarahan dan ketidakpercayaan di seluruh Aljazair, dengan banyak orang mempertanyakan bagaimana penahanannya bisa berlangsung begitu lama tanpa intervensi.
Di media sosial, pengguna menyoroti kurangnya dukungan kesehatan mental di negara tersebut. "Seandainya dia menemui psikolog setelah gagal, dia bisa pulih," tulis salah satu pengguna.
Yang lain menuntut penyelidikan untuk mengetahui apakah keluarganya atau masyarakat luas telah mengecewakannya.
Dipicu Kegagalan Ujian SMA
Pada tahun 1999, Nadia yang berusia 17 tahun mengikuti ujian SMA tetapi gagal.
Dia menderita trauma psikologis mendalam yang membuatnya terkurung di kamar selama 26 tahun.
Ia tidak pernah keluar sampai tetangga menemukannya dan melaporkannya kepada pihak berwenang, yang kemudian datang dan menyelamatkannya dari rumahnya yang penuh sampah dan bau busuk.
Nadia kini berusia 43 tahun, rambutnya telah ditumbuhi uban, dan saat ini ia tengah menjalani perawatan psikologis untuk menyelamatkannya dari trauma psikologis yang dialaminya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seorang Wanita Mengurung Diri Selama 25 Tahun Gara-gara Gagal Ujian SMA,
Ada-ada Saja! Tiga Pria Pasang Net Bulutangkis di Jalan, Kini Kena Denda |
![]() |
---|
Tak Punya Lisensi Menlu Inggris Terancam Denda Rp 55 Juta Gegara Mancing tanpa Izin Bareng Wapres AS |
![]() |
---|
Mencekam! Detik-detik Penembakan di Lingkungan Masjid di Swedia, Jamaah Berhamburan Selamatkan Diri |
![]() |
---|
10 Pemimpin Negara di Dunia dengan Masa Jabatan Paling Lama, Ada yang Sampai Setengah Abad |
![]() |
---|
Terungkap, Motif Pelaku Bakar Hidup-hidup Dua Wisatawan Malaysia di Bangkok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.