Liputan Eksklusif Aceh
Sepanjang Tahun 2025, Sebanyak 5.874 Sertifikat KM Nol Terjual, Sabang Raup Rp117,48 Juta PAD
“Angka ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu. Bahkan pada 2022, permintaan...
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Pariwisata mencatat, sepanjang Januari hingga Agustus 2025 sebanyak 5.874 lembar sertifikat Kilometer Nol (KM Nol) telah terjual. Dari penjualan tersebut, daerah memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp117.480.000. Jumlah ini masih jauh dari target tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp300 juta.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Junizar melalui Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Sabang, Murdiana, menjelaskan bahwa tren penjualan sertifikat KM Nol dalam beberapa tahun terakhir terus menurun.
Pada 2024, jumlah sertifikat yang diterbitkan mencapai 12.447 lembar dengan PAD sebesar Rp248.940.000. Sedangkan di 2023, angka tersebut jauh lebih tinggi yaitu 18.416 lembar dengan PAD mencapai Rp368.320.000.
“Angka ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu. Bahkan pada 2022, permintaan sertifikat sempat melebihi target hingga stok yang tersedia habis dan tidak mencukupi,” ujar Murdiana, Selasa (18/8/2025).
Menurutnya, penurunan tersebut menjadi indikator adanya perubahan tren kunjungan wisatawan yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah.
Baca juga: Cek Jadwal dan Tarif Kapal Ferry Rute Banda Aceh–Sabang Rabu Besok
Pembuatan sertifikat KM Nol dapat dilakukan di Kantor Dinas Pariwisata Sabang maupun melalui kerja sama dengan pihak ketiga, seperti Liberti Baru dan Teupin Layeu, serta langsung di lokasi Tugu KM Nol. Harga sertifikat di kantor dinas dipatok Rp20.000 per lembar, sementara melalui pihak ketiga berkisar Rp28.000 hingga Rp30.000. Meski lebih tinggi, harga tersebut tetap dianggap terjangkau oleh wisatawan sebagai souvenir khas dari Sabang.
Dinas Pariwisata Kota Sabang menegaskan pihaknya terus berkomitmen meningkatkan daya tarik wisata dan kontribusi PAD.
“Kami ingin tidak hanya meningkatkan jumlah kunjungan, tetapi juga mendorong pertumbuhan kontribusi PAD dari sektor pariwisata. Karena itu, promosi dan peningkatan fasilitas wisata akan terus dilakukan,” tambah Murdiana.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.