Kesehatan

Cara Hitung Masa Subur untuk Program Hamil, dr Boyke Kasih Rumusnya

dr Boyke Dian Nugraha, menjelaskan secara sederhana bagaimana cara menghitung masa subur dengan rumus yang bisa dipraktikkan setiap bulan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Freepik
Dokter spesialis kandungan, dr Boyke Dian Nugraha, menjelaskan secara sederhana bagaimana cara menghitung masa subur dengan rumus yang bisa dipraktikkan setiap bulan. 

SERAMBINEWS.COM – Bagi pasangan suami istri yang tengah menjalani program hamil, memahami masa subur wanita menjadi kunci penting untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Dokter spesialis kandungan, dr Boyke Dian Nugraha, menjelaskan secara sederhana bagaimana cara menghitung masa subur dengan rumus yang bisa dipraktikkan setiap bulan.

Menurut dr Boyke, masa subur adalah periode ketika sel telur wanita sudah matang dan siap dibuahi.

Hubungan intim yang dilakukan pada waktu ini akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk terjadinya pembuahan.

“Kalau pasangan ingin cepat hamil, rahasianya bukan hanya berhubungan rutin, tapi harus tahu dulu kapan masa suburnya. Ini bisa dihitung dengan mudah,” jelas dr Boyke dikutip Serambinews.com dari YouTube Kacamata dr Boyke, Sabtu (23/8/2025).

dr Boyke menerangkan, masa subur wanita dapat diprediksi dengan menghitung siklus menstruasi bulanan. Umumnya, ovulasi atau pelepasan sel telur terjadi sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya.

Baca juga: Baby Blues Hanya Dialami Manusia, dr Boyke Ungkap Alasannya

“Misalnya, siklus menstruasi seorang wanita 28 hari. Maka masa suburnya ada di hari ke-12 sampai hari ke-16 setelah hari pertama haid. Itu adalah waktu terbaik untuk berhubungan,” kata dr Boyke.

Jika siklus menstruasi lebih panjang atau lebih pendek, rumus ini tetap bisa digunakan. Tinggal disesuaikan dengan panjang siklus masing-masing.

Pakar kesehatan reproduksi, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS.
Pakar kesehatan reproduksi, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS. (YT Kacamata dr Boyke)

“Kalau siklusnya 30 hari, maka ovulasi sekitar hari ke-16. Jadi masa subur ada di sekitar hari ke-14 sampai 18. Intinya, hitung 14 hari mundur dari jadwal haid berikutnya, itulah perkiraan masa subur,” tambahnya.

dr Boyke menekankan, setiap wanita memiliki pola siklus yang bisa berbeda.

Ada yang teratur, ada pula yang cenderung berubah-ubah. Karena itu, penting bagi wanita untuk mencatat siklus haidnya secara rutin.

“Kalau siklusnya teratur, perhitungannya gampang. Kalau tidak teratur, memang perlu sedikit usaha lebih, misalnya dengan mencatat beberapa bulan, atau menggunakan alat tes ovulasi,” ujarnya.

Baca juga: Suami Jangan Cuek, Peran Ayah Penting di Awal Kehamilan untuk Dukung Istri Tegas dr Boyke

Selain itu, tanda-tanda tubuh juga bisa menjadi petunjuk masa subur. Misalnya, keluarnya lendir serviks yang lebih licin dan bening, serta peningkatan suhu basal tubuh.

Dengan mengetahui masa subur, pasangan bisa lebih tepat waktu dalam merencanakan hubungan intim. Hal ini akan meningkatkan peluang terjadinya pembuahan.

“Jadi, kalau ingin cepat hamil, jangan asal sering berhubungan. Fokuslah pada masa suburnya. Di situlah kemungkinan hamil lebih besar,” pesan dr Boyke.

Ia juga mengingatkan, menjaga pola hidup sehat, nutrisi, serta kondisi psikologis yang baik turut berperan penting dalam keberhasilan program hamil.

“Program hamil itu bukan hanya soal perhitungan hari. Suami istri harus sama-sama siap secara fisik dan mental. Jangan lupa juga untuk tetap rileks dan saling mendukung,” tutup dr Boyke. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved