Perang Gaza

Tahanan Palestina di Penjara Israel Alami Penyiksaan Bagai di Neraka 

Kesaksian Ramla datang khusus dari bagian bawah tanah Rakevet, tempat para tahanan dilaporkan ditahan dalam isolasi total dan menjadi

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/MEDSOS x
KUBURAN BAGI YANG HIDUP - Kondisi kesehatan tahanan Palestina yang baru-baru ini dibebaskan dari penjara Israel menunjukkan kekurangan gizi dan penyiksaan sistematis yang mereka alami. 

Tahanan lain, yang diidentifikasi sebagai YD, menggambarkan metode interogasi yang penuh kekerasan, di mana ia ditempatkan di sebuah ruangan "disko" - tempat para tahanan disiksa secara psikologis melalui musik yang keras - dan dipaksa ke dalam posisi stres.

"Pemukulan itu begitu hebat sehingga borgol saya terlepas dua kali... Sekarang saya menderita patah tulang rusuk dan tidak bisa tidur. Penyiksaan itu juga menyebabkan robekan di telinga kiri saya, gangguan penglihatan, dan sakit ginjal," ujarnya.

Beberapa penyiksaan posisional (posisi stres) yang digunakan terhadap tahanan Palestina di pusat interogasi Israel.

Baca juga: Siasat Bripka ML Cabuli Tahanan Wanita Polres Luwu 3 Kali, Nyaris Dirudapaksa, Kini Ditahan Propam

Tahanan AB mengingat penyiksaan serupa, dan mencatat bahwa selama interogasi, ia ditempatkan dalam posisi stres "pisang" dan dipukuli.

"Para interogator akan memegang testis saya dan memukuli saya, mencoba menekan saya agar mengaku," tambah AB.

Beberapa mantan tahanan telah menuturkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan media bahwa mereka secara rutin dipukuli pada alat kelamin atau bagian tubuh sensitif lainnya.

Setelah AB dipindahkan ke penjara Ramla, para penjaga mematahkan jarinya.

'Kelaparan' di tahanan Israel

Para pemantau mengatakan semua kesaksian mengonfirmasi bahwa para tahanan mengalami kelaparan, dan salah satu dari mereka menggambarkannya sebagai "kelaparan".

Porsi makanan sangat kecil dan seringkali tidak dapat dimakan, dengan jumlah makanan yang diberikan kepada beberapa narapidana yang berbagi sel kurang dari makanan untuk satu orang.

"Sebagian besar mengalami penurunan berat badan yang drastis, kekurusan, dan kelelahan ekstrem, disertai penyakit dan kondisi kesehatan yang semakin memburuk," kata laporan itu.

Selain itu, penyakit dan infeksi terus menyiksa para tahanan, dengan kudis menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling mendesak di antara para tahanan.

Kedua pemantau menekankan bahwa kurangnya penyediaan kebersihan dasar dan perawatan medis di sistem penjara memperburuk penyebaran penyakit.(*) 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved