Lhokseumawe

Sambut Ribuan Mahasiswa Baru, Unimal Gelar PKKMB 2025, Dibagi Tiga Sesi

“Jika terdapat tindakan yang melanggar SOP, mahasiswa dapat segera melapor ke panitia. Kami ingin memastikan kegiatan ini...

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Eddy Fitriadi
Dok Unimal
SAMBUT MAHASISWA BARU - Universitas Malikussaleh (Unimal) melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun 2025 pada Senin (25/8/2025). 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE – Universitas Malikussaleh (Unimal) melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun 2025 pada Senin (25/8/2025). Acara pembukaan berlangsung di Auditorium Abdul Wahab Dahlawi, Kampus Reuleut, Aceh Utara, dengan diikuti ribuan mahasiswa baru dari berbagai fakultas.

Ketua Panitia PKKMB, Dr. Hadi Iskandar, menyampaikan bahwa sebanyak 5.154 mahasiswa baru mengikuti kegiatan tersebut, dengan pembagian enam sesi, pada sesi pertama 1.716 orang, sesi kedua 1.716 orang, dan sesi ketiga 1.721 orang. “Setiap sesi itu berlangsung selama dua hari. Dengan begitu, seluruh mahasiswa bisa mengikuti PKKMB secara bergiliran dengan nyaman dan terarah,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa panitia berkomitmen penuh untuk menghadirkan kegiatan yang aman, menyenangkan, dan edukatif. Seluruh rangkaian acara disusun berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah diumumkan melalui situs resmi maupun akun Instagram PKKMB 2025.

“Jika terdapat tindakan yang melanggar SOP, mahasiswa dapat segera melapor ke panitia. Kami ingin memastikan kegiatan ini terbebas dari praktik kekerasan fisik maupun psikis,” tegas Dr. Hadi.

PKKMB 2025 secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Alfian, MA, mewakili Rektor Unimal, Prof. Dr. Herman Fithra, ASEAN Eng., yang menyampaikan sambutan melalui tayangan video. Hadir pula Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah SE, jajaran pimpinan universitas, mulai dari Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Azhari, Asean.Eng, Kepala Biro AKPK Dr. T. Nazaruddin, para dekan, wakil dekan, hingga ketua program studi.

Dalam sambutannya, Prof. Herman mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru sekaligus memberikan pesan motivasi. “Kalian adalah generasi penerus bangsa yang akan memimpin masa depan. Jadikan masa kuliah sebagai kesempatan untuk membangun karakter, mengembangkan potensi, serta melatih kemampuan berpikir kritis dan adaptif. Dunia kerja dan masyarakat membutuhkan lulusan yang berintegritas,” katanya.

Wakil Gubernur Aceh, H Fadhlullah SE, tampil sebagai narasumber dengan materi Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya mahasiswa menjadi generasi visioner yang mampu menjaga persatuan, menjunjung moderasi, serta siap menghadapi tantangan zaman.

“Masa depan Aceh dan Indonesia ada di tangan kalian. Warisi semangat visioner Sultan Malikussaleh, jadilah teladan dalam kepemimpinan, dan berkontribusi bagi bangsa melalui ilmu, kreativitas, serta integritas,” pesannya di hadapan ribuan mahasiswa baru.

Fadhlullah juga menyoroti peran mahasiswa dalam menjaga integritas akademik, menghargai perbedaan pendapat, mengedepankan musyawarah, serta menolak praktik plagiarisme. Menurutnya, nilai-nilai Pancasila harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kemanusiaan diwujudkan dengan sikap saling menolong, kerakyatan tercermin dari penghargaan terhadap perbedaan, dan setiap langkah kecil harus dianggap sebagai kontribusi besar bagi bangsa,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa makna bela negara tidak hanya sebatas mengangkat senjata, tetapi juga melalui ilmu pengetahuan, teknologi, kreativitas, serta literasi digital. “Mahasiswa harus menjadi pelopor dalam melawan hoaks dan radikalisme. Bela negara dapat diwujudkan dengan menaati hukum, menolak korupsi, hidup sederhana, mencintai produk lokal, serta peduli terhadap lingkungan hidup,” jelasnya.

Baca juga: Smart Minapadi: Terobosan BEM Unimal Menuju Pertanian Berkelanjutan

Dalam kesempatan itu, Fadhlullah juga mengingatkan pentingnya belajar dari sejarah Aceh yang pernah mengalami konflik panjang. Perjanjian Helsinki 2005 disebut sebagai bukti kebijaksanaan dalam menyelesaikan konflik, sekaligus menjadikan Aceh simbol toleransi dan harmoni.

Rangkaian PKKMB Unimal 2025 tidak hanya berisi pengenalan sistem akademik dan organisasi mahasiswa, tetapi juga membahas isu-isu strategis nasional maupun global. Materi yang disampaikan meliputi etika berkomunikasi, penguatan nilai Pancasila, kesadaran bela negara, hingga tantangan generasi muda di era globalisasi dan digitalisasi.

Selain sesi formal, kegiatan juga diwarnai dengan acara inspiratif, pentas seni, serta pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Antusiasme mahasiswa baru tampak jelas sejak pagi, terlihat dari semangat mereka mengikuti setiap sesi.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved