Aceh Utara

Yayasan Geutanyoe Apresiasi Gerak Cepat Haji Uma Selamatkan Pemuda Aceh Korban TPPO

Yayasan Geutanyoe menilai tindakan Haji Uma yang segera menggerakkan tim untuk memberikan bantuan pangan, tempat istirahat..

Penulis: Jafaruddin | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
Direktur Yayasan Geutanyoe, Al Fadhil. Yayasan Geutanyoe Apresiasi Gerak Cepat Haji Uma Selamatkan Pemuda Aceh Korban TPPO. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Yayasan Geutanyoe, lembaga masyarakat sipil di Aceh mengapresiasi atas langkah cepat anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman Haji Uma, dalam menyelamatkan Wibi Rezki Walat (24), pemuda Aceh korban TPPO yang terlunta-lunta selama tiga hari di Bandara Soekarno-Hatta.

Wibi bertahan tanpa uang, pakaian ganti, bahkan makanan setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Selama tiga hari Wibi terpaksa bertahan hanya mengandalkan Wi-Fi bandara untuk menghubungi kerabatnya

Yayasan Geutanyoe selama ini fokus pada isu tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Dalam pernyataannya, Yayasan Geutanyoe menilai tindakan Haji Uma yang segera menggerakkan tim untuk memberikan bantuan pangan, tempat istirahat, tiket penerbangan, hingga transportasi darat menuju kampung halaman, merupakan bentuk kepedulian nyata dan integritas seorang wakil daerah.

“Langkah ini tidak hanya menyelamatkan individu, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab moral dalam menjaga martabat masyarakat yang rentan,” tulis Direktur Yayasan Geutanyoe, Al Fadhil, kepada Serambinews.com, Selasa (26/8/2025)

Wibi sendiri sebelumnya dideportasi dari Kamboja setelah menjadi korban eksploitasi.

Tanpa uang dan pakaian ganti, ia hanya bertahan di bandara dengan mengandalkan Wi-Fi untuk menghubungi keluarga.

Berkat bantuan Haji Uma, pada Minggu (24/8/2025) pagi ia akhirnya bisa terbang ke Kualanamu, lalu melanjutkan perjalanan darat menuju Aceh hingga tiba di rumah dengan selamat.

Baca juga: VIDEO - Haji Uma Fasilitasi Kepulangan Warga Aceh Terlantar di Manado

Menanggapi kasus ini, Haji Uma berharap agar peristiwa yang dialami Wibi menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Aceh, terutama generasi muda, agar lebih berhati-hati terhadap tawaran kerja ke luar negeri melalui agen ilegal.

Ia juga menegaskan pentingnya memperkuat advokasi dan proteksi bagi korban TPPO agar tragedi serupa tidak terulang.

Yayasan Geutanyoe menambahkan, keberhasilan penyelamatan Wibi diharapkan menjadi momentum untuk mendorong regulasi yang lebih kuat, edukasi publik yang lebih luas, serta kolaborasi aktif antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sipil dalam upaya pencegahan TPPO.

“Kami mendoakan agar ikhtiar mulia ini mendapat keberkahan dari Allah SWT. Kepedulian sosial yang ditunjukkan Haji Uma adalah teladan bagi pemimpin lainnya,” tegas Al Fadhil.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved