KEMAUAN dan kerja keras Majelis Pendidikan Tinggi Muhammadiyah (PTM) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Abdya untuk mendirikan kampus definitif di wilayah itu terwujud dengan berdirinya dua Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yakni Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Abdya, dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Abdya yang berlokasi di Gampong (Desa) Padang Meurante, Kecamatan Susoh.
Kampus yang berdiri di areal seluas lima hektare ini didirikan dan diresmikan pada tahun 2009. Dalam perkembangannya, STKIP Muhammadiyah Abdya sendiri sudah menampung sebanyak 1.230 mahasiswa yang berasal dari Aceh Barat Daya, Singkil, Sibulussalam, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Tengah, dan Aceh Barat.
Sedangkan STIT Muhammadiyah Abdya yang baru-baru ini berhasil memperoleh peningkatan status dari Izin Operasional menjadi Terakreditasi C juga sudah berhasil menampung sebanyak 843 orang mahasiswa yang berasal dari sejumlah kabupaten di pantai barat–selatan Aceh.
Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Abdya, Drs H Ridwan Adami MM, yang juga Koordinator Perguruan Tinggi Muhammadiyah Abdya, Rabu (12/10) mejelaskan. STKIP Muhammadiyah Abdya yang dipimpinnya itu saat ini sudah memiliki 59 orang dosen, dengan kualifikasi pendidikan satu orang bergelar doktor (S3), enam orang bergelar Magister (S3) dan selebihnya berijazah strata satu (S1).
“Selain itu, enam orang dosen kita saat ini juga sedang menempuh pendidikan S2, tiga di antaranya bantuan pendidikan dari Kampus (STKIP) dan tiga lagi berhasil memperoleh beasiswa S2 dari Mendiknas,” jelas Ridwan Adami.
STKIP Muhammadiyah Abdya yang memiliki visi ‘Unggul Profesional Aplikatif dan Islami’ ini saat ini terus membenah diri menuju kampus yang madani dan diakui di kawasan pantai barat-selatan Aceh dengan cara terus melengkapi prasarana yang memadai, seperti mushala, laboratorium, fasilitas parkir, penambahan ruang belajar dan peningkatan kualitas dosen.
”Kita berharap STKIP ini bisa menjadi kampus yang paling diincar oleh lulusan SMA sederajat di kawasan pantai barat–selatan Aceh. Oleh karena itu kami selaku pengurus terus berupaya keras meningkatkan fasilitas dan kualias para dosen yang mengajar di sini dengan mondorong mereka untuk terus melanjutkan pendidikannya sampai ke strata dua (S2),” katanya.
Ridwan Adami juga mengakui bahwa areal seluas lima hektare yang saat ini menjadi lokasi berdirinya kampus STKIP dan STIT Muhammaddiyah Abdya itu merupakan hibah dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tahun 2005-2006 yang saat itu Pj Bupatinya dijabat oleh Drs H Burhanuddin Sampe MM dengan Ketua DPRK Abdya, H Said Syamsul Bahri
“Sedangkan penggagas/perintis berdirinya STKIP dan STIT Muhammadiyah Abdya ini sendiri adalah Majelis Pendidikan Tinggi (MPT) Muhammadiyah Abdya dan PD Muhammadiyah Abdya priode 2005–2010, yang saat itu ketuanya almarhum H Biana Kamal,” jelasnya.
Selain itu, tambah H Ridwan Adami, dalam rangka mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Muhammadiyah Abdya setiap tahunnya juga mengirim mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Kegiatan itu sudah dua kali diselenggarakan, masing-masing di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Simeulu.
“Kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai wujud pengabdian mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diprolehnya selama menjadi mahasiswa, mudah-mudahan dengan kegiatan tersebut mereka bisa lebih memantapkan diri dan pandai bersosialisasi dan menempatkan diri di tegah masyarakat,” pungkas H Ridwan Adami.(taufik zass)
Lahir Berkat Kemauan dan Kerja Keras
X
Editor: bakri
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger