BANDA ACEH - Dari 129 gunung api aktif di Indonesia saat ini, enam di antaranya terdapat di Aceh dengan tipe yang berbeda-beda. Mulai dari tipe C yang kurang berbahaya sampai ke tipe A yang berpotensi besar untuk meletus. Keenam gunung api itu tetap perlu diwaspadai, karena berpeluang menyebabkan bencana vulkanis yang bisa menelan korban jiwa.
Hal itu disampaikan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Perwakilan Aceh, Ir Faizal Adriansyah MSi, kepada Serambi di Banda Aceh, Kamis (10/1), menanggapi fenomena meningkatnya aktivitas magmatik di perut Gunung Seulawah Agam sehingga sejak 4 Januari lalu dinaikkan statusnya dari normal/aman ke waspada (level II).
Kewaspadaan terhadap gunung api aktif di Aceh, kata Faizal, jangan sampai kendor hanya karena mengira gunung-gunung tersebut sudah lama ‘tidur’ dan tidak akan meletus (eruptif atau eksplosif).
Dia contohkan, Gunung Sinabung (2.475 meter) di Sumatera Utara yang tergolong kelas/tipe B dan sudah lebih 400 tahun tidak aktif, tiba-tiba mengeluarkan lava pada 29 Agustus 2010. Kemudian, pada 7 September 2010, gunung di Tanah Karo ini kembali metelus. Ini merupakan letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada 2010.
Letusannya terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanisnya tersembur hingga 5.000 meter di udara dan menutupi sebagian Kota Medan. Status gunung itu sontak dinaikkan menjadi “Awas”. Sebanyak 12.000 warga di sekitarnya dievakuasi mendadak. Satu orang meninggal karena gangguan pernapasan saat mengungsi dari rumah.
Apa yang terjadi pada Gunung Sinabung itu, kata Faizal Adriansyah, jangan sampai terjadi di Aceh. “Sebuah gunung api kelas C atau B bisa saja dianggap tidak berbahaya. Tapi fakta Sinabung telah menunjukkan meskipun berkelas B, gunung berapi itu tetap saja berbahaya. Dia bisa saja meletus tiba-tiba,” kata Faizal.
Penjelasannya itu tidak dimaksudkan Faizal untuk menakut-nakuti masyarakat Aceh yang kebetulan bermukim di wilayah gunung api. “Saya ingatkan ini semata-mata agar semua kita meningkatkan kewaspadaan terhadap gunung api sesuai dengan kapasitas dan tanggung jawab kita masing-masing,” ujar mubalig ini.
Ada enam
Menurut Faizal, sering tersiar kabar bahwa di Aceh hanya terdapat empat gunung api aktif. Yakni Seulawah Agam di Aceh Besar, Peuet Sagoe di Pidie Jaya, Burni Telong di Bener Meriah, dan Gunung Jaboi di Kota Sabang.
Tapi sebetulnya, di luar itu masih terdapat dua gunung api aktif lainnya di Aceh, yakni Burni Geureudong di Bener Meriah dan Gunung Gayo Lesten, lebih terkenal dengan nama Gunung Leuser, di Aceh Tenggara.
Menurutnya, para ahli vulkanologi sejak zaman Belanda sudah mengelompokkan gunung api yang ada di Aceh itu menjadi tiga tipe. Gunung Seulawah Agam, Peuet Sagoe, dan Burni Telong digolongkan tipe A. Di kawasan gunung api tipe A ini dipastikan ada pos pemantauan, karena dikhawatirkan adanya kemungkinan letusan ulang.
Gunung api tipe B di Aceh, menurut Faizal, hanya satu, yakni Gunung Burni Geureudong, juga terdapat di Bener Meriah, berdekatan dengan Burni Telong. Gunung ini sudah dianggap aman. Tapi tetap perlu diwaspadai, mengingat insiden Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Yang terakhir adalah gunung api tipe C, terdiri atas Gunung Gayolesten di Aceh Tenggara dan Gunung Pulau Weh di Kota Sabang. Sebagian referensi menyebut gunung api di Pulau Weh ini bernama Gunung Jaboi yang terletak di Kecamatan Sukajaya.
Merujuk pada data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) RI, di Indonesia saat ini terdapat 129 gunung api aktif. Namun, yang meletus dalam 400 tahun terakhir hanya 70 buah. Di Sumatera terdapat 30 gunung api, tersebar mulai dari Aceh hingga Lampung.
Versi PVMB (yang mungkin belum di-update) hanya dua gunung api aktif di Aceh, yakni Gunung Leuser (3.172 m) dan Gunung Perkison (2.300 m). Namun, data lain, seperti dinyatakan Faizal Adriansyah, gunung api aktif di Aceh justru enam buah. Salah satu gunung api tipe A yang kini sedang serius dipantau karena meningkat statusnya sejak dua pekan lalu adalah Gunung Seulawah Agam di Aceh Besar. (dik)
kategori gunung berapi
* Gunung berapi aktif: Gunung yang selalu meletus dan sangat aktif. Contohnya, Gunung Etna di Sisilia dan Mayon di Filipina.
* Gunung berapi pendam: Gunung yang pernah meletus dan sesekali akan meletus lagi. Contohnya, Fujiyama di Jepang dan Sinabung di Sumatera Utara.
* Gunung berapi pasif: Gunung berapi yang tidak aktif dan tidak akan meletus lagi walaupun pernah meletus. Contohnya, Kilimanjaro di Afrika.
6 Gunung Api Aceh Perlu Diwaspadai
Editor: hasyim
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger