LHOKSEUMAWE – Penyakit unggas yang di Aceh dikenal dengan sebutan Ta’en Manok, mulai meresahkan pedagang ayam kampung di Pantonlabu dan sekitarnya sejak beberapa minggu terakhir. Seorang pedagang ayam, Zulkifli (45) mengatakan, penyakit ayam di daerah itu sudah menyebar, sehingga ayam kampung sulit dicari.
“Akibatnya, saat ini harga ayam kampung naik dari Rp 29.000/Kg menjadi Rp 38.000/Kg,” katanya, kemarin.
Menurut Zulkifli, untuk menutupi kebutuhan ayam di kawasan Pantonlabu sekitarnya, banyak ayam petelur (ayam merah) dari Medan yang sudah tidak produktif lagi, dijual dengan harga sekitar Rp 37.000/ekor.
Beberapa penduduk di Kandang, Alue Awe, Bukitrata, dan Blang Mangat yang biasa memasok kebutuhan ayam kampung, juga mengaku banyak ayamnya yang mati. Seperti diakui warga Bukitrata bernama Yanty (40). Ia mengatakan banyak ayam peliharaannya mati mendadak. “Waktu sore ayam-ayam itu masih sehat, tapi paginya banyak yang mati, karena penyakit Ta’en Manok,” ujarnya.(ib)