Penembakan di Aceh

Ungkap Kasus Bireuen, Polda Turunkan 3 Tim

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi memberikan arahan kepada petugas pengamanan pemilu di halaman Mapolres Bireuen, Sabtu (5/4) . SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS

* Motif dan Ciri-ciri Pelaku belum Diketahui

BIREUEN – Kasus pemberondongan mobil berstiker Partai Aceh (PA) di Geulanggang Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Bireuen pada 31 Maret 2014 yang menyebabkan tiga nyawa melayang terus diusut oleh polisi. Polda Aceh menurunkan tiga tim untuk mengungkap kasus menggegerkan tersebut meski diakui hingga hari keempat pasca-insiden belum diketahui motif maupun ciri-ciri pelaku.

Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi pada jumpa pers di Mapolres Bireuen, Sabtu (5/4) mengatakan, untuk pengusutan kasus yang merenggut tiga nyawa itu pihaknya telah membentuk tiga tim, yaitu tim yang melakukan penyelidikan, tim analisa berbagai kemungkinan, keterangan saksi, barang bukti dan data pendukung lainnya serta tim penyidikan serta tugas-tugas lainnya.

Tim tersebut, kata Kapolda Aceh, berasal dari personel Polres Bireuen, Polda Aceh dan dari Mabes Polri. “Mereka sedang di lapangan melakukan kegiatan penyelidikan maupun analisa serta evaluasi berbagai kemungkinan,” kata Husein Hamidi.

Menjawab wartawan tentang motif penembakan tersebut, Kapolda mengatakan berbagai kemungkinan dan dugaan sedang dipelajari dan dianalisa oleh tim. “Bisa saja dinamika politik dan terkait pemilu, bisa juga dendam pribadi maupun narkotika. Semua sedang dilakukan evaluasi oleh tim,” katanya.

Aparat penegak hukum, lanjutnya, berusaha sekuat tenaga mengungkap kasus penembakan tersebut dan menyeret pelaku ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Menjawab ciri-ciri pelaku mungkin sudah diketahui, Kapolda mengatakan belum dan saat ini terus mengumpulkan berbagai keterangan dari berbagai sumber.

Sementara itu dalam apel di halaman Mapolres Bireuen, Kapolda Aceh meminta seluruh aparat keamanan bertindak tegas dalam rangka pengamanan pemilu legislatif pada 9 April 2014. “Dalam mengambil tindakan harus tegas dan tidak pandang bulu. Masyarakat agar lebih tenang dan pemilu sukses,” tegas Husein Hamidi.

Selain itu, kegiatan razia rutin, patroli siang dan malam di ruas jalan negara, jalan kabupaten atau kawasan yang dianggap rawan terus dilakukan untuk mencegah berbagai kemungkinan yang tidak diharapkan.  

Kapolda menyebutkan, jumlah personel pengamanan pemilu dari Polda Aceh maupun Polres mencapai 9.000 orang, kemudian dari Mabes TNI sebanyak 341 personil ditambah jajaran Kodim. Kegiatan patroli dan pengamanan dilakukan sinergis antara polisi dan TNI. “Mulai Minggu, personel segera digeser ke TPS-TPS untuk pengamanan sampai tahap  penghitungan suara,” demikian Kapolda Aceh.(yus)

Berita Terkini