GOR Alun-Alun Bocor

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung Olah Raga (GOR) Alun-Alun Sigli, Pidie, Selasa (24/2), sejak tiga tahun terakhir kondisinya rusak. Warga berharap kepedulian Pemkab Pidie memperbaiki sarana olahraga tersebut. SERAMBI/M NAZAR

SIGLI - Gedung Olah Raga (GOR) Alun-Alun Sigli, Pidie, sejak tiga tahun terakhir bocor, menyusul tidak adanya pemeliharaa dilakukan Pemkab setempat. Sarana olahraga tersebut dikerjakan pada era Bupati Pidie, Ir Abdullah Yahya MS dengan menguras dana APBK Pidie sekitar Rp 6,3 miliar kini tak terurus.

Buruknya bangunan GOR mempengaruhi Pendapat Asli Daerah (PAD) tahun 2014 dari sewanya tak mencapai target Rp 8 juta per tahun. Penyebab minimnya aktivitas yang dibuat di sarana olahraga kebanggaan warga Pidie itu.

Pantauan Serambi, kemarin, kondisi bangunan GOR Alun-Alun Sigli rusak parah. Sebagian atap bocor sehingga saat musim penghujan air memenuhi lantai GOR. Kecuali itu, plafon luar GOR sebagian telah hilang dan terkelupas. Sehingga plafon terkelupas sampai kini masih bergantungan.

Tak hanya itu, akibat tidak adanya plafon menyebabkan atap luar GOR rusak. Bahkan, untuk pintu masuk GOR telah rusak. Bahkan, MKC di dalam GOR tersebut tidak berfungsi. Sebagian kaca telah pecah. Rumput liar tumbuh sembarangan di halamannya seperti tak ada yang mengurusinya. Begitu juga, saluran air dipenuhi sampah sehingga menimbulkan bau saat musim hujan. Rusaknya fasilitas GOR karena tidak adanya pemeliharaan dari Pemkab Pidie.

Teuku Irwansyah, warga Lingkungan Lambeusou, Kelurahan Kramat Luar, Kota Sigli kepada Serambi, Selasa (24/2) mengatakan, Pemkab harus peduli terhadap pembangunan GOR yang kini sebagian bangunan rusak parah. Terutama atap yang telah bocor sehingga sangat mengganggu even olahraga. Rusaknya GOR menyebabkan tidak bisa dilaksanakan even lokal maupun nasional.

“Kami berharap Pemkab bisa memperbaiki GOR Alun-Alun sehingga sarana olahraga tersebut bisa dimanfaatkan kembali oleh warga untuk even olahraga. Apalagi GOR tersebut asset Pemkab Pidie yang harus dipelihara,” katanya.

Seperti diketahui, GOR Alun-Alun dibangun untuk menghadapi Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2002 di Pidie. Hanya saja, bangunan yang menghabiskan dana Rp 6,3 miliar tersebut tak selesai pembangunan ketika itu. Malahan, GOR baru diresmikan pada tahun 2006. Memang, dari awal pembangunan sudah memiliki sejumlah masalah. Misalnya, GOR tak bisa mempertandingkan cabang bola basket.

Teuku Muslyadi, warga Kota Sigli lainnya menuturkan hal senada. Keberadaan GOR yang kini tidak adanya pemeliharaan dari Pemkab, menyebabkan rusak. Sehingga tidak ada kegiatan olahraga yang bisa digelar. “Kalau dahulu kerap dilaksanakan turnamen voli, bulu tangkis, tenis meja dan olahraga lain di GOR. Akan tetapi, sejak GOR itu rusak hampir tidak ada lagi even olahraga. Jika ada pun evennya hanya level lokal saja,” katanya.

Kata Muslyadi, seharusnya Pemkab Pidie memplotkan anggaran untuk perawatan GOR. Sebab, Pemkab menyedot PAD dari GOR tersebut setiap tahun. Dengan begitu, bangunannya tidak rusak seperti sekarang ini. “Kan aneh jika PAD disedot, tapi perawatan GOR tidak ada sama sekali. Apalagi GOR Alun-Alun satu-satunya sarana olahraga di Pidie,” katanya.

Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Pidie, Mustafa MSi kepada Serambi kemarin, mengatakan, PAD bersumber dari sewa GOR Alun-Alun Sigli tidak mencapai target tahun 2014 Rp Rp 5.250. 000. Adapun target PAD dari sewa GOR harusnya Rp 8 juta.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Parawisata (Disporabud) Pidie, Drs Bustamam MM kepada Serambi, Selasa (24/2) mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti keinginan warga untuk memperbaiki GOR itu. Tahun 2015 Pemkab belum memiliki dana merenovasinya. “Kita berusaha mencari dana pada tahun 2016 untuk memperbaiki GOR tersebut,” katanya.

Mengenai alokasi dana pemeliharaan GOR, kata Bustamam, pihaknya akan berkoordinasi dengan Sekda Pidie lebih dahulu. “Saya rasa dana peliharaan GOR sangat perlu, agar GOR tersebut bisa terus terawat. Ketika GOR tidak rusak, pasti ramai warga akan menyewanya untuk kegiatan olahraga dan kegiatan lainnya. Sehingga, PAD sewa GOR dapat bertambah,” kata mantan Camat Glumpang Baro itu.

Ketua Komisi C DPRK Pidie, Drs Isa Alima kepada Serambi, Selasa (24/2) mengatakan, GOR tersebut kini bangunannya rusak harus ditangani cepat. Pemkab harus memplotkan dana merehab GOR yang satu-satunya sarana olahraga di Pidie. Karena tidak saja dikunjungi atlet dari lokal, melainkan dari luar Pidie. Konon lagi, kata Ketua Partai Gerindra Pidie itu, letak GOR juga diapit dua pendapa yang tentunya harus ditata secara indah. “Kalau sekarang ini kita sebagai putra daerah merasa malu dengan kondisi GOR yang rusak dan tidak terawat,” kata Isa Alima. Untuk itu, katanya, Pemkab belum terlambat membenahinya. Pemkab juga memplotkan anggaran untuk biaya pemeliharaan GOR.(naz)

Berita Terkini