Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Keputusan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), yang memberi kesempatan kepada honorer kategori 2 (TH K2) untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) mungkin menjadi kabar baik bagi anda yang masih berstatus honor. Formasi yang diberikan pun tak tanggung, berjumlah 30.000 posisi khusus tenaga pendidik, kesehatan dan penyuluh. Namun sayangnya, ini menjadi kesempatan terakhir.
Sebagaimana diberitakan di rubrik ‘Salam Serambi’ edisi hari ini, Jumat 10 April 2015, Pemerintah Aceh dituntut cermat dalam menyeleksi peserta. Ketersediaan anggaran daerah menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Aceh dalam menyelenggarakan tes ini. Selain itu, kecermatan panitia dalam verifikasi kelengkapan berkas peserta menjadi ‘warning’ bagi pemerintah daerah, agar hal berbau nepotisme tidak terjadi.
Topik ini menjadi penting dibahas mengingat formasi yang diberikan pemerintah pusat itu tidak sedikit, ada 4.500 formasi untuk kementerian/Lembaga dan 25.500 lagi untuk Pemda. Program Cakrawala SerambiFM 90.2 Mhz membahas topik yang berjudul “Peluang Terakhir Bagi Honorer K2” ini secara eksklusif dengan menghadirkan narasumber Wakil Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia, Nurdinsyam yang dipandu Host Nico Firza.
Nurdinsyam menjelaskan, tes bagi honorer K2 ini merupakan niat baik pemerintah pusat dalam menuntaskan masalah honorer yang telah lama berlangsung. “Ini kesempatan baik bagi para honorer untuk menjadi PNS, maka dari itu kesempatan terakhir ini harus dipersiapkan dengan baik, apalagi tes-nya pakai sistem CAT (Computer Assisted Test),” ujarnya, Jumat (10/4/2015).
Dia juga berharap tes yang dijadwalkan Agustus 2015 ini dapat terlaksana secara objektif. “Ini akan menjadi masalah serius jika terjadi kecurangan nanti. Bagi siapa yang telah berusaha optimal tentu akan kecewa jika dicurangi, kita takut akan bergejolak,” tandasnya.
Sementara itu, Anwar, salah seorang penelepon yang berpartisipasi dalam program ini menyampaikan harapan yang sama terhadap pelaksanaan tes tersebut. “Jangan sampai terjadi manipulasi syarat, kita tak ingin terjadi nepotisme dalam tes nanti,” ucapnya.
Menutup talkshow tersebut, Nurdinsyam juga mengingatkan agar peserta tes tetap optimis walaupun dinyatakan ‘tidak lulus’ nantinya. “Yang harus sama-sama kita sadari adalah PNS bukanlah satu-satunya pintu rezeki, jadi mindset PNS satu-satunya profesi yang menjanjikan itu harus diubah,” tutup Nurdinsyam. (*)