Cakrawala

Antrean Panjang di Balohan, Apa Kata Warga?

Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal Motor Penyeberangan (KMP) BRR berkapasitas 350 penumpang.

Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kondisi terbatasnya angkutan penyeberangan Balohan-Ulee Lheu maupun sebaliknya membuat gusar para wisatawan. Terang saja, liburan di pulau Weh yang eksotis itu harus berakhir menyedihkan akibat mengantre masuk kapal selama berhari-hari. Beragam komentar masyarakat pun muncul terkait kondisi yang memprihatinkan itu. Terlebih lagi, beberapa waktu ke depan kita akan menyambut perhelatan Sabang Fair yang namanya sudah mendunia itu.

Berikut komentar masyarakat via telepon, yang berpartisipasi dalam program Cakrawala SerambiFM 90,2 Mhz:

Anwar - Sabang

"Banyak wisatawan yang tidur di mobil karena fasilitas di Sabang belum memadai"

Teuku Mirza - Banda Aceh

"Kalau cuma dua kapal yang bisa beroperasi, ya buka rute malam. Jangan sampai mubazir didiamkan begitu saja"

Feri - Banda Aceh

"Untuk apa promosi 'Visit Aceh' besar-besaran, sedangkan yang dilakukan di lapangan tidak demikian"

Didi - Banda Aceh

"Pemerintah Aceh ini Aneh, dikasih rezeki dengan banyaknya pengunjung Sabang tapi malah diabaikan di pelabuhan. Inilah yang dinamakan sudah miskin, sombong lagi"

Sementara itu, Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi mengaku transportasi ke Sabang memang belum optimal. "Sabang harus ditunjang dengan transportasi yang baik, harapan kami, ada pengusaha kapal yang mau berbisnis di sektor transportasi swasta," ujarnya.

Menanggapi antrian panjang mobil wisatawan di pelabuhan, dia cuma bisa berharap ASDP mau menambah rute kapal, sehingga kondisi ini tak terjadi lagi. Menurutnya, sektor pariwisata Sabang sedang menggeliat, dan butuh proses agar lebih optimal ke depannya.  "Sektor transportasi udara sudah mulai masuk lewat Garuda, saya rasa selanjutnya Kuala Lumpur juga tak menutup kemungkinan untuk membuka line ke Sabang," jelas dia.

Program Cakrawala yang berlangsung selama 1 jam itu mengupas Salam Serambi edisi Selasa 19 Mei 2015 yang berjudul “Kapal belum Siap Hadapi Lonjakan Turis ke Sabang”. Program interaktif yang dipandu Host Nico Firza menghadirkan Wakil Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia, Nasir Nurdin.

Nasir mengatakan, persoalan ini sudah terjadi berkali-kali tanpa ada penyelesaian. "Ini sudah yang ke sekian kalinya terjadi, apa pemerintah tidak malu lagi?" Tandasnya. (*)

Berita Terkini