Cakrawala

Proyek Telantar Akibat Kontraktor Tak Mampu

Penulis: Eddy Fitriadi
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI jembatan di Aceh Singkil.

Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Banyaknya proyek APBA yang telantar menjadi masalah serius yang patut disoroti. Apalagi saat pergantian kekuasaan, pejabat lama sering meninggalkan warisan berupa proyek telantar kepada pejabat yang baru dilantik.

Seorang penelepon dalam program Cakrawala, Sofyan mengatakan, fenomena proyek telantar terjadi akibat ketidakmampuan pelaksana proyek. "Ini soal kemampuan kontraktor. Kenyataannya banyak kontraktor harus sewa alat berat, dan ongkos untuk mendatangkan alat lebih mahal," ujarnya lewat sambungan telepon, Selasa (18/8/2015).

Selain itu, dia menjelaskan bahwa posisi pengawas proyek sangatlah penting, akan tetapi selalu disepelekan. "Pengawas haruslah orang yang berkompeten, dan orang yang menguasai permasalahan daerah itu," kata dia.

Dalam Cakrawala SerambiFM edisi Selasa 18 Agustus 2015, tim mengangkat topik "Kasus Proyek Telantar Jangan Ditelantarkan". Hadir di studio, Waredpel Serambi Indonesia, Nasir Nurdin dipandu host Dosi Elfian.

Nasir mengatakan, proyek telantar semakin sering terjadi saat pergantian periode jabatan, meskipun acapkali diingatkan. "Serambi sudah beberapa tahun terakhir menyoroti proyek telantar di Aceh, selalu kita ingatkan. Tapi belum ada perubahan," jelas Nasir.

Seperti diberitakan Harian Serambi Indonesia edisi 18 Agustus 2015, bahwa proyek telantar sudah sepatutnya diselesaikan segera oleh Pemda. Dalam ulasan Salam Serambi hari ini, ditulis bahwa proyek telantar terjadi karena alokasi anggaran proyek terputus, ditinggal rekanan/putus kontrak, atau pergeseran anggaran ke pos lain.(*)

Berita Terkini