Gempa Mentawai

Gempa Mentawai Sudah Diprediksi BNPB Setengah Tahun Lalu

Penulis: Zainal Arifin M Nur
Editor: Yusmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

8,3 SR menjadi trending topic di Twitter setelah terjadi gempa bumi besar ini di Mentawai, Kamis (2/3/2016).

Laporan Zainal Arifin M Nur | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH -- Gempa berkekuatan 8,3 SR yang mengguncang kawasan Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, Rabu (2/3/2016) pukul 19.49 WIB, ternyata sudah diprediksi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tujuh bulan lalu.

Penelusuran Serambinews.com, prediksi akan terjadinya gempa Mentawai itu disiarkan oleh sejumlah media pada, Rabu (29/7/2015).

Kala itu, BNPB memprediksi bakal terjadi gempa besar 9 skala richter (SR) diikuti tsunami setinggi 10 meter yang bakal terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar).

Selain itu, BNPB juga memprediksi gempa dahsyat juga akan terjadi di sekitar Pulau Panaitan, Selat Sunda, Ujung Kulon, Jawa Barat (Jabar). Gempa di sini diprediksi berkekuatan 8,2 SR.

“Diantara dua wilayah itu Kepulauan Mentawai dan Nias yang potensinya paling tinggi, karena ada energi maksimum 9 SR yang masih terkunci. Jika energi ini lepas, BNPB memperkirakan gempa tersebut akan langsung disusul dengan tsunami. Waktu antara gempa dan tsunami hanya lima menit. Tsunami tersebut akan mencapai pantai dalam rentang waktu 25 hingga 35 menit,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (29/7/2015) dilansir merdeka.

Dengan rentang waktu itu, waktu yang dibutuhkan warga untuk menyelamatkan diri hanya sekitar 30 menit. Sutopo mengatakan upaya penyelamatan akan sulit dilakukan mengingat perangkat peringatan dini tsunami sudah banyak yang tidak berfungsi.

“Sirine tsunami yang dibutuhkan 1.000 unit, tapi yang ada baru 46 unit. Penangkap sinyal tsunami yang mengambang di laut, dari 25 yang sudah dipasang, hanya tersisa tiga, yang lainnya rusak, hilang akibat vandalisme, dan tidak ada terawat karena tak ada biaya operasionalnya,” tambahnya.

Ditambahkannya, untuk Pulau Jawa, energi yang telah lepas baru di selatan Pangandaran dan selatan Banyuwangi.

Sementara itu untuk pulau Sumatera, Aceh telah melepas energinya sebesar 9,3 SR. Selain keduanya, Lampung dan Bengkulu juga sudah melepas energinya.

Lepasnya energi di wilayah-wilayah tersebut, bukan berarti gempa besar tidak akan terjadi lagi.

“Pelepasan energi tersebut merupakan sebuah pertanda terjadinya siklus dalam jangka waktu tertentu untuk sebuah lempeng maupun patahan mengalami puncak aktivitasnya,” sebutnya.

Pada Rabu (2/3/2016), BMKG merilis gempa berkekuatan 8,3 SR yang mengguncang Mentawai berpotensi tsunami.

"Gempat berpotensi tsunami, info ini untuk diteruskan ke masyarakat," tulis Kepala BNPP Sutopo Nugroho mengutip penjelasan BMKG.

Dari data BMKG, gempa tersebut terjadi pukul 19.49 WIB.

Posisi gempa di 5,16 Lintan Selatan dan 94.05 Bujur Timur atau 682 km Barat daya Kepualauan Mentawai.

Gempa berada di kedalaman 10 Km. (*)

Berita Terkini