SERAMBINEWS.COM – Militer Amerika Serikat menggunakan “induk dari segala jenis bom” ini dalam serangan untuk pertama kalinya ke Afganistan.
GBU-43/B atau dikenal dengan nama ‘mother of all bombs’ ini merupakan senjata nonnuklir terbesar di dunia.
Awalnya senjata ini dikembangkan untuk menakuti musuh secara psikologis. Tapi ternyata, bom ini benar-benar digunakan dalam serangan.
Dilansir dari daily mail, sebuah kawah akibat dari ledakan diyakini memiliki lebar lebih dari 300 meter setelah meledak dengan jarak enam kaki di atas tanah.
Berikut fakta penting terkait bom tersebut :
- Dijuluki ‘induk dari segala bom’.
- Senjata non-nuklir terbesar di dunia.
- Setiap bom menghabiskan biaya sekitar $ 16 juta (£ 12,8 juta).
- Butuh biaya $ 314 juta (£ 251 juta) dalam mengembangkan bom ini.
- Terdiri atas 8164 kilogram bahan peledak.
- Ledakan yang ditimbulkan setara dengan 11 ton TNT.
- Sedangkan senjata nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima setara dengan hasil ledakan 15 ton TNT
- Pertama diuji oleh pasukan militer AS pada tahun 2003.
- Ukuran bom ini adalah memiliki panjang 9 meter dan lebar 40 inci.
- Memiliki berat 21,000lbs (9,500kg) - lebih berat daripada bom nuklir Hiroshima.
- Tidak meninggalkan efek radiasi jangka panjang.