Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tiga kabupaten di Aceh disebutkan menjadi daerah paling banyak ditemukan tanaman narkotika jenis ganja. Ketiga daerah itu adalah Kabupaten Aceh Besar, Bireuen, dan Gayo Lues.
Hal itu terungkap dalam rapat pembahasan Grand Design Alternative Development (GDAD) Aceh di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Taman Suropati, Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Rapat tersebut diikuti Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, pihak Badan Narkotika Nasional (BNN), Bappenas, kementerian terkait, serta Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, Bupati Bireuen, Saifannur, dan Bupati Gayo Lues, M Amru.
Baca: Karena Nyambi Jual Ganja Nelayan Seuriget Ditangkap Polisi
Dalam pertemuan itu, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan, untuk mengatasi masalah narkotika di Indonesia pada umumnya, dan khususnya di Aceh, diperlukan pendekatan program Alternative Development yang disusun dalam kerangka GDAD.
Program Alternative Development merupakan program yang didesain khusus untuk mengganti tanaman narkotika dengan tanaman lain yang menguntungkan.
Program tersebut telah berhasil diterapkan di berbagai negara penghasil tanaman narkotika.
“Karena dampak produksi ganja dan penyalahgunaannya secara multidimensi merugikan bangsa, baik secara fisik, psikis, sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan bangsa,” kata Irwandi kepada Serambinews.com melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin.
Baca: VIDEO: Bawa Ganja dari Gayo Lues, 2 Orang Ini Ditangkap Polisi di Aceh Tamiang
Di Aceh, program itu akan difokuskan di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Besar, Bireuen, dan Gayo Lues.
“Karena tiga daerah ini yang paling banyak ditemukan tanaman ganjanya,” ungkap Gubernur Irwandi.
Dia mengatakan, semua petani ganja nantinya akan dibina dengan konsep pertanian dan perkebunan yang lebih menguntungkan. Program itu, katanya, menjadi salah satu visi Pemerintah Aceh dengan program Aceh Troe dan Aceh Meugoe. (*)