Ibu Kandung Tega Aniaya Bayi Sendiri Hingga Koma, Ini 5 Fakta yang Terungkap

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sinta (27) ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan putri kandungnya, Calista (15 bulan). / Kompas.com

SERAMBINEWS.COM - Kasus penganiayaan keji terjadi di Karawang.

Balita berumur 15 bulan bernama Calista dianiaya oleh ibunya sendiri.

Awalnya, Calista diduga dianiaya oleh pacar ibunya, Sinta (27).

Sinta yang tinggal di rumah pacarnya di Kampung Iplik, Desa Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, itu mengatakan melihat Calista digigit di bagian dada.

Baca: Gadis 12 Tahun Diperkosa 3 Pria Remaja, Kemudian Disiram Minyak Tanah dan Dibakar Hidup-hidup

Baca: VIDEO – Satu Keluarga di Aceh Barat Tunjukkan 5 Obligasi Pembelian Pesawat Pertama untuk Indonesia

Menurut Sinta, sang pacar khawatir tangis Calista akan membuat berisik orang tuanya yang saat itu tengah tidur.

Namun, setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut polisi malah menetapkan ibu kandung Calista sebagai tersangka.

Dilansir dari Kompas.com dan TribunJabar.id, berikut Grid.ID rangkum 5 fakta tentang penganiayaan bayi Calista.

1. Penetepan tersangka

Polres Karawang menetapkan ibu kandung Calista, Sinta sebagai tersangka.

Penetapan tersangka ini atas bukti dan keterangan saksi selama penyelidikan.

"Udah kemarin, ibu kandungnya sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Keterangan bukti, keterangan visum, beberapa saksi yang keterangannya bersesuaian, dan keterangan tersangka sendiri," jelas Kapolres Karawang, AKBP Hendy F Kurniawan dikutip Grid.ID dari Tribun Jabar.id

Sinta juga telah mengakui penganiayaan yang dilakukannya.

Menurut keterangan Hendy, Sinta mengatakan bahwa dirinya yang membuat Calista mengalami koma hingga dirawat di RSUD Karawang.

Baca: Permintaan Bupati Agara tak Digubris, Jalan Nasional Masih Bertabur Lubang

Baca: Jangan Sepelekan Warna Ingus, Ini 7 Warna Ingus dan Maknanya bagi Kesehatan Anda

2. Penganiayaan berlangsung dua bulan

Masih dari keterangan Kapolres Karawang, penganiayaan yang dialami Calista telah berlangsung sejak dua bulan terkahir.

Saat itu, Sinta dan Calista tinggal di rumah pacar Sinta.

3. Motif

Motif penganiayaan yang dilakukang Sinta ini karena tekanan ekonomi.

Sinta melakukan kekerasan pada anaknya sendiri sebagai pelampiasan kekesalan.

Sinta mengaku dia adalah orang tua tunggal dari bayi Calista.

4. Kondisi bayi Calista

Calista dirawat di RSUD Karawang sejak 10 Maret 2018.

Case Manager PICU RSUD Karawang Nia Kaniasari mengatakan, meski detak jantung masih ada, reflek Calista cenderung menurun.

"Kondisi pasien (Calista) yang sepenuhnya mengandalkan alat bantu pernapasan tidak memungkinkan dilakukan CT scan," kata Nia dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Nia juga menduga terjadinya peradangan otak sehingga Calista belum sadarkan diri.

Baca: Bagaimana Cara Mengamankan Akun dan Data di Facebook? Biar Aman Ikuti 5 Langkah Ini

Baca: Ini 4 Manfaat Air Kelapa untuk Ibu Hamil, Silakan Dicoba

5. Keterlibatan pacar Sinta

Polisi masih menyelidiki keterlibatan pacar Sinta.

Hal tersebut karena perkataaan Sinta yang menyebutkan pacarnya terlibat menganiaya Calista.

Sinta mengataakan kepala Calista pernah dijitak, punggungnya dipukul dan tangannya seperti disulut rokok.

Tapi, Polisi belum mempunyai bukti yang kuat untuk menetapkan pacar Sinta menjadi tersangka. (*)

Baca: Pernahkah Anda Membayangkan Seekor Gajah Merokok? Lihat Videonya di Sini

Baca: Nyak Sandang dirawat di RSPAD, Partai Aceh Sampaikan Terima Kasih kepada Presiden Jokowi

Berita Terkini