BANDA ACEH - Pemerintah Aceh mengalokasikan dana Rp 890 miliar lebih untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada 2018. Dana tersebut antara lain digunakan untuk pembangunan dan pengembangan empat rumah sakit regional di Aceh, pembangunan pusat rehabilitasi psikologi, peningkatan fasilitas alat-alat kesehatan, dan beberapa lainnya.
Informasi tersebut disampaikan Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) se-Aceh di Hermes Hotel, Banda Aceh, Selasa (17/4). Nova mengatakan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh 2017-2022, program pelayanan kesehatan masyarakat menjadi salah satu yang diprioritaskan oleh Pemerintah Aceh.
“Untuk menunjang program Aceh Seujahtera dan JKA Plus, pada tahun 2018 ini kita mengalokasikan dana lebih Rp 890 miliar, guna membiayai pembangunan dan pengembangan empat rumah sakit regional, kemudian juga pembangunan pusat rehabilitasi psikososial, untuk program JKA, serta peningkatan fasilitas alat-alat kesehatan,” kata Nova Iriansyah.
Wagub juga menyebutkan, melalui program Aceh Seujahtera dan JKA Plus, Pemerintah Aceh bertekad memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas demi peningkatan kualitas hidup dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Oleh sebab itu, pelayanan kesehatan yang menyeluruh menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Aceh di bawah Pemerintahan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah.
“Kita berharap dengan terlaksananya semua program, pelayanan publik di bidang kesehatan akan lebih baik dan kualitasnya lebih merata di seluruh Aceh,” ujar Nova.
Menurut Nova, meski secara bertahap pelayanan kesehatan di Aceh sudah menunjukkan perbaikan, namun masalah yang dihadapi masih cukup besar seperti angka kematian ibu (AKI) masih cukup tinggi, yaitu 143 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) sebanyak 10 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara untuk angka stunting (kurang gizi kronis) yang melanda anak-anak Aceh mencapai 35,3 persen.
Di samping itu, kata Nova, penanganan kasus TBC juga belum maksimal. Sedangkan untuk cakupan imunisasi dasar, pencapaian masih 60% dan untuk universal child immunization (UCI) baru sekitar 65 persen dari target 9 persen di seluruh desa. “Untuk sementara ini, fokus akan kita berikan kepada upaya pencegahan stunting, eliminasi TBC, peningkatan cakupan imunisasi, penurunan AKI dan AKB, serta beberapa kasus penting lainnya,” ujar Nova.
Wagub Nova menginstruksikan agar berbagai persoalan tersebut harus ditangani mulai tahun ini juga. Perlu upaya yang lebih gigih untuk mencapai target-target yang telah dicanangkan bersama. Keberadaan RSUD dan RS swasta di Aceh yang mencapai 56 unit, puskesmas 342 Unit, pustu 420 unit, poskesdes 1.982 unit dan posyandu 7.152 unit harus dapat dioptimalkan.(dan)