SERAMBINEWS.COM - Menjelang bulan puasa, biasanya sebagian umat Islam di Indonesia berziarah ke kubur keluarga mereka yang telah meninggal dunia.
Tradisi ini sudah berlangsung lama.
Lantas, bagaimanakah hukumnya berziarah kubur menjelang Ramadhan atau bulan puasa?
Menurut Ustad Abdul Somad, Nabi Muhammad pernah melarang umatnya berziarah kubur, namun sekarang sudah dibolehkan.
Baca: Mengharukan! Meninggal 5 Hari Lalu, Istri Aktor Tampan Ini Ternyata Baru Saja Rayakan Ulang Tahun
Baca: Cuti Bersama Idul Fitri 7 Hari Ditetapkan, Bagaimana Libur Pegawai Swasta?
Terkait waktunya, bisa kapan saja, tak harus menjelang bulan puasa.
“Kapan saja boleh. Mau menjelang puasa, sedang bulan puasa atau setelah bualan puasa, bebas saja. Lalu mengapa orang-orang kita sering berziarah kubur menjelang bulan puasa? Mungkin saja karena dia baru bisa libur pas mau puasa atau saat sedang bulan puasa. Bisa juga karena hatinya sedang lapang, ingin mengingat Allah maka pergilah di ke kubur, mau mengingat mati,” jelasnya.
Katanya, hal ini ada di kitab karangan seorang syekh tentang ziarah kubur.
Lalu ada lagi pertanyaan, apakah berziarah kubur menjelang bulan puasa pernah dilakukan Nabi Muhammad?
Baca: Besok Ujian SBMPTN Berlangsung, Persiapkan Diri Anda, Ini Jadwal Lengkapnya
Baca: 5 Jenis Makanan yang Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah, Apa Saja?
Jawabnya, tidak semua perbuatan yang tidak dilakukan Nabi Muhammad lantas tak bisa pula kita lakukan.
Contoh, membaca ayat Kursi di empat sudut rumah ketika memasuki rumah.
Nabi Muhammad tak pernah melakukan ini, namun dilakukan oleh salah satu sahabat Nabi Muhammad, yaitu Abdurrahman bin Auf.