Menag Lantik Warul Walidin Jadi Rektor UIN Ar-Raniry

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Dr H Warul Walidin AK MA (kanan) dilantik sebagai Rektor UIN Ar-Raniry, Banda Aceh periode 2018-2022, di Jakarta, Senin (2/7/2018).

BANDA ACEH - Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin melantik Prof Dr H Warul Walidin AK MA sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh periode 2018-2022. Prof Warul dilantik menggantikan Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA yang menjabat Rektor UIN Ar-Raniry sejak 2014.

Prof Warul Walidin dilantik Menag di ruang pelantikan pejabat lantai dua Gedung Kementerian Agama RI di Jalan Lapangan Benteng Barat Nomor 3-4 Jakarta, Senin (2/7) siang. Warul Walidin dilantik bersamaan dengan Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Prof Ahmad Mujahidin.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya di sela-sela pelantikan, mengingatkan, ada dua misi yang harus diemban Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Pertama, membuktikan signifikansi peran dan kontribusi PTKI dalam menjawab kebutuhan kekinian. Kedua, pengembangan moderasi beragama. “Patut menjadi perhatian kita bersama, pengembangan PTKI di Tanah Air pada dekade ini harus bisa mengemban misi di tataran praktis dan empiris,” tutur Lukman Hakim Saifuddin, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemenag RI, kemenag.go.id.

Sebagaimana diketahui, Prof Dr Warul Walidin AK MA adalah salah satu guru besar yang diusulkan oleh Tim Senat UIN Ar-Raniry beberapa bulan lalu sebagai calon rektor kampus itu. Ada lima nama yang diusulkan, yakni Prof Dr H Warul Walidin AK MA, Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA, Prof Dr Misri A Muchsin Le MA, Prof Dr Syamsul Rijal MA, dan Prof Dr Syahrizal Abbas MA.

Kelima nama tersebut mengikuti tahapan penjaringan, mulai dari tahapan administrasi, menulis visi misi, penjaringan oleh Senat UIN Ar-Raniry, hingga fit and proper test di Kemenag, Jakarta. Setelah uji kepatutan dan kelayakan, lalu tiga nama diserahkan kepada Menteri Agama untuk dipilih dan ditetapkan sebagai Rektor UIN Ar-Raniry periode 2018-2022. Hingga akhirnya, Warul Walidin keluar sebagai Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang dipilih oleh Menag.

Juara satu
Prof Warul Walidin yang dihubungi Serambi dari Banda Aceh kemarin, mengucapkan terima kasih, terutama kepada Menag yang telah mempercayakannya sebagai Rektor UIN Ar-Raniry. Ke depan, ia berharap dapat merajut kebersamaan dan sinergisitas dengan semua pihak dalam pengembangan kampus UIN Ar-Raniry. “Tanpa kebersamaan tidak mampu kita menggerakkan roda organisasi kampus ini ke depan,” katanya.

Mantan rektor Unaya ini mengatakan, dalam menahkodai Kampus UIN Ar-Raniry, ia akan menerapkan konsep ‘Juara Satu’ (maju, sejahtera, dan bersatu). Menurutnya, konsep itu sangat penting untuk memajukan lembaga UIN Ar-Raniry. “Kita harus bangun kebersamaan, kekeluargaan, sinergisitas, dengan komitmen yang sama, dengan visi yang sama,” imbuh Warul.

Selanjutnya, ke depan, Prof Warul melihat perlu adanya rencana induk pengembangan atau garis-garis besar haluan universitas. Menurutnya, ini perlu dalam rangka mengembangkan sebuah universitas, di mana rencana program pengembangan harus disiapkan sebaik mungkin.

“Lembaga pendidikan itu harus punya master plan, punya arah ke depan. Termasuk mengembangkan potensi yang ada, pengembangan prodi-prodi, dan penambahan fakultas. Saya pikir fakultas yang berkaitan dengan kesehatan juga sudah harus ada, ini keinginan kita,” katanya.

Penelusuran Serambi, Prof Dr Warul Walidin adalah Guru Besar UIN Ar-Raniry kelahiran 12 November 1958 di Desa Mamplam, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie. Alumnus Dayah Al-Falah, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie ini memulai studi mahasiswanya sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry dan lulus pada tahun 1980 sebagai sarjana muda dan memperoleh gelar sarjana (Drs) pada tahun 1983.

Selanjutnya, Warul melanjutkan studi ke Proram Magister Pascasarjana (S2) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam bidang Ilmu Pendidikan hingga lulus pada tahun 1989.

Program Doktor (S3) di bidang Ilmu Pendidikan diselesaikannya pada Fakultas yang sama pada tahun 1997. Warul juga sempat menjalani program Indonesian Netherlands Cooperation in Islamic Studies (INIS) pada Faculty of Arts, Leiden University, The Netherlands (Belanda). Hingga kemarin ia bahkan masih memangku jabatan sebagai Ketua Majelis Pendidikan Aceh. Lembaga ini dibentuk sebagai salah satu ciri keistimewaan Aceh di bidang pendidikan, selain istimewa di bidang agama dan adat istiadat. (dan)

Berita Terkini