“Tembak Sampai Tewas atau Kamu Kutembak”

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERSANGKA Zulkifli pimpinan komplotan Bajak Laut merampas dua magasin dan mencuri HP Bripka Anumerta Faisal dalam reka ulang di Pantai Desa Bantayan Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Selasa (18/9).SERAMBI/JAFARUDDIN

REKONSTRUKSI kasus pembunuhan Bripka Faisal yang digelar di Pantai Bantayan, Seunuddon, Selasa (18/9) sore menampilkan sejumlah adegan yang selama ini belum tersiar ke publik, di antaranya bagaimana Muktar Midi mengeksekusi anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas tersebut.

Ketika pimpinan komplotan yang bernama Zulkifli alias Jol alias Botak berhasil merebut senjata AK-56 dari tangan Faisal, dan Muktar juga sudah berhasil menarik pistol dari pinggang korban, langsung terdengar perintah dari Zulkifli agar Muktar menembak Faisal.

Mendengar perintah itu--apalagi Zulkifli mengokang senjata AK-56 yang diarahkan ke Muktar--maka Muktar pun langsung menembak Faisal dari jarak dekat (sekitar 50 cm) dan mengenai bagian bahu korban.

Dalam kondisi berluka tembak, korban langsung kabur dengan posisi menyamping. Saat itulah, sambil mengokang AK-56, Zulkifli kembali memerintakan Muktar untuk menembak korban sampai tewas.

Mukhtar mengejar korban dan menembak di bagian bahu dan bagian mata dengan jarak tiga dan lima meter, sehingga korban langsung tersungkur. Lalu, ketika Zulkifli mengambil dua magasin, terdengar suara HP dalam saku celana korban. Zulkifli juga mengambilnya. Lalu mereka saling kabur, setelah 100 meter dari lokasi baru berkumpul. Tapi kemudian mereka berpencar. Lima orang lari dengan menyeberang kuala Jambo Aye sedangkan dua lainnya lenyap ke arah tambak warga.

Faisal ditemukan sudah tewas dengan tiga luka tembakan di kawasan Pantai Desa Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara pada Minggu (25/8) dini hari sekira pukul 03.00 WIB. Faisal dibunuh dengan cara ditembak menggunakan senjata api (senpi) jenis pistol Revolver miliknya setelah dirampas Muktar.(jaf)

Berita Terkini