SUKA MAKMUE - Pawang harimau dari Meulaboh, Aceh Barat, Sarwani Sabi alias Kek Carwani memimpin doa dalam prosesi ritual pengusiran harimau sumatra bersama masyarakat di kawasan Gunong Baneng, Desa Alue Rambot, Kecamatan Darul Makmur, Sabtu (22/9). Ritual pengusiran harimau itu bertujuan untuk menghalau agar harimau-harimau tersebut dapat menjauh dari permukiman warga dan tidak lagi mengganggu masyarakat setempat.
“Berdasarkan rekaman video dan laporan warga, kita telah lakukan pengecekan bersama tim khusus ke lapangan untuk penanganan harimau terebut, termasuk menurunkan pawang harimau, Kek Carwani. Tim BKSDA yang turun ke lapangan tiga orang, terdiri atas petugas RKW Meulaboh, dua orang WCS, dan delapan orang warga setempat,” jelas Kepala BKSDA Aceh, Sabto Aji Prabowo yang dikonfirmasi Serambi, Minggu (23/9).
Menurutnya, video tersebut merupakan hasil rekaman Nasir dan Mustafa, warga Alue Rambot yang sempat terjebak saat dihadang empat ekor harimau di kawasan Gunong Baneng empat hari lalu.
Ia tambahkan, tim BKSDA yang telah turun ke lokasi tidak menemukan jejak harimau tersebut. Tim juga tidak menemukan adanya jerat atau perangkap yang dipasang oleh masyarakat. Terkait hal itu, pihak petugas berkesimpulan bahwa harimau tersebut hanya melintas dan kebetulan berserobok dengan warga yang mengemudi mobil Colt Diesel di jalanan kawasan pembukaan lahan baru.
“Sejauh ini tidak ada informasi tentang konflik manusia dan satwa dilindungi di area tersebut. Juga tidak ada laporan bahwa kawanan harimau itu memakan ternak warga atau menyebabkan gangguan lainnya,” jelas Sabto Aji Probowo. (c45)