Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Masyarakat Kota Subulussalam diharapkan menebarkan kebaikan dan keselamatan. Karena itu jangan sampai ada perkelahiannya hanya karena masalah pilkada (pemilihan kepala daerah) atau pileg (pemilihan anggota legislatif).
Pesan itu disampaikan Ustadz Abdul Somad (UAS) saat berceramah di Lapangan Sada Kata, Selasa (27/11/2018) sore.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, kata ‘Subulussalam’ memiliki arti; jalan menuju keselamatan, yang merupakan negerinya para ulama dan dai.
Bahkan karena keberadaan para ulama tersebut telah dijaga selama beribu tahun, jangan sampai rusak hanya karena lima tahun kepentingan sesaat.
“Karenanya, siapapun pemimpin Subulussalam atau wakil rakyatnya ke depan, yang paling penting dijaga bagaimana tetap cinta pada ulama,” ujarnya di depan ribuan jamaah Tabligh Akbar di Kota Subulussalam.
Baca: UAS Kagumi Subulussalam, Punya Beragam Suku dan Agama, Tapi Senantiasa Hidup Damai dan Rukun
Baca: Bertanya kepada Ustadz Abdul Somad, Syahrini Bikin Jamaah Tergelak Saat Bilang Bercita-cita Menikah
Sebelumnya, Ustadz Somad mengulas peran ulama asal Kota Subulussalam yang dulu menyatu dengan Kabupaten Aceh Singkil.
Dikatakan, lewat torehan tangan atau karya ulama asal daerah ini, umat muslim di Indonesia bisa mengkaji Alquran.
Menurutnya, jika saja tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu (yang kemudian menjadi bahasa resmi Indonesia) maka orang Melayu sendiri tidak akan paham isi Alquran.
Sebab, menurut Ustadz Abdul Somad, yang pertama kali menterjemahkan Alquran ke Bahasa Melayu/Indonesia adalah Syekh Abdurrauf As-Singkily yang berasal dari Singkil-Subulussalam (masih satu rumpun).
Baca: VIDEO - Ribuan Jamaah Dengar Ceramah Ustadz Abdul Somad di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Baca: VIDEO – Ustadz Abdul Somad Ajak Masyarakat Aceh Mengikuti Jejak Nyak Sandang
Ia menjelaskan, Syekh Abdurrauf As-Singkily merupakan anak Ali Fansury. Sementara Ali Fansury, kata Ustadz Somad, masih memiliki kekerabatan dengan Syekh Hamzah Fansury yang juga dari Subulussalam.
”Sungai itu bercabang dua, sungai yang kiri tempatnya Tuan Hamzah Fansury dan yang kanan tempatnya Tuan Ali Fansury. Ali Fansury punya anak laki-laki, itulah Syekh Abdurrauf As-Singkily yang pertama menerjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Melayu,” ungkapnya.
“Saya bukan orang Aceh, tak paham Alquran bahasa Arab. Lalu datanglah Syekh Abdurrauf As-Singkily menerjemahkannya ke Bahasa Melayu. Kalau bukan orang negeri Subulussalam, tak pandai kami baca Alquran. Tak paham kami isi Alquran,” kata UAS.
Amatan Serambinews.com, belasan ribu warga Kota Subulussalam dan Singkil, tumpah ruah di Lapangan Sada Kata untuk menyaksikan ceramah Ustadz Abdul Somad atau UAS, Selasa (27/11/2018) petang. Sebagian masyarakat dari berbagai kalangan dan usia, rela duduk tanpa alas atau berdiri berjam-jam di bawah terik matahari, untuk mendengarkan ceramah dari dai asal Riau ini.(*)