SERAMBINEWS.COM - Setelah teror penembakan di dua masjid Christchruch, Selandia Baru terjadi pada Jumat (15/3) lalu yang menewaskan 50 orang, dunia turut mengecam aksi itu.
Orang-orang mulai memberikan penghormatan kepada para korban serta memberikan dukungan kepada umat muslim dalam berbagai bentuk.
Sebelumnya beberapa anggota geng jalanan Selandia Baru memberikan dukungan dengan mengunjungi keluarga korban dan menarikan haka untuk menghormati para korban, aksi mereka rupanya tak berhenti sampai di situ saja.
Kini, anggota Mongrel Mob di Waikato berjanji untu berjaga di luar masjid Selandia Baru ketika umat Islam melaksanakan salat jumat pertama setelah pembantaian Christchruch.
Ketua Mongrel Mob di Waikato, Sony Fatu, menawarkan diri untuk melindungi Masjid Jamia di Hamilton, di Pulau Utara Selandia Baru, untuk mendukung dan memastikan masyarakat dapat berdoa tanpa rasa takut, seperti yang diwartakan Daily Mail.
Anggota Mongrel, bersama dengan berbagai geng pengendara motor lainnya, bertekad untuk menunjukkan dukungan mereka setelah serangan yang menewaskan 50 orang dan puluhan lainnya luka-luka tersebut.
"Kami akan mendukung dan membantu saudara-saudara Muslim kami selama mereka membutuhkan kami," kata Fatu kepada Stuff.
Dia menambahkan bahwa seorang perwakilan menghubunginya dan mengatakan bahwa saudara Muslim mereka mengalami ketakutan saat akan melaksanakan salat jumat mendatang.
Members of Māori community perform #Haka in tribute to those murdered in #Christchurch. pic.twitter.com/YjhqdWtSHx
— Hassan Ghani (@hassan_ghani) 17 Maret 2019
Kemudian perwakilan tersebut bertanya apakah Fatu dan anggotanya bisa membantu pengamanan saat saudara Muslim mereka di beberapa wilayah melaksanakan salat jumat agar mereka tak memiliki raasa takut lagi.
Ketua Asosiasi Muslim Waikato, Dr Asad Mohsin, mengatakan bahwa dia sangat menghargai dukungan yang mereka terima dari berbagai lapisan masyarakat.
"Kami menghargai mereka sebagai manusia dan kami menghargai bahwa mereka juga menghargai kami," kata Mohsin.
Baca: Kisah Cinta Pengemis Bermobil, Ngakunya Cuma Sewa dan Berstatus Duda, Tapi Pernah Punya Tiga Istri
Baca: Berikut 5 Jenis Ular Kobra Paling Mematikan di Dunia, Satu di Antaranya Berkeliaran di Indonesia
Mohsin mengatakan bahwa penting bagi masyarakat untuk menunjukkan sikap bahwa mereka tidak akan tunduk pada teror.
Mereka juga telah mengundang geng jalanan tersebut untuk berdoa di dalam masjid bukan hanya untuk berjaga-jaga di luar masjid saja.
"Tidak ada rasa takut dan kita tidak takut. Mereka (anggota geng) tidak harus berdiri di luar masjid, mereka bisa masuk ke dalam, tepat di belakang (kami) ketika khotbah diberikan," katanya kepada Herrald Selandia Baru.
Polisi juga menawarkan perlindungan kepada komunitas Muslim.
Komunitas Muslim membuka diri untuk semua anggota masyarakat pada hari jumat dan mengharapkan partisipasi yang besar.
Mohsin mengatakan, mereka akan menyediakan ruang di taman jika area dalam masjid tidak dapat menampung semua orang.
"Kami ingin semua orang datang, tetapi kami tidak ingin ada yang menunjukkan rasa takut. Kami tidak takut. Anda tidak harus berdiri di luar masjid, kami ingin Anda berada di dalam, bersama kami," tambahnya.
Fatu berjanji bahwa para anggota Mongrel akan bertindak damai dan geng tersebut tidak akan dipersenjatai.
Anggota geng hanya ingin memastikan saudara Muslim mereka aman dan nyaman.
"Perbedaan kita adalah lem yang menyatukan kita begitu erat. Kita sekarang harus fokus bukan pada di mana kita berada, tetapi ke mana kita pergi. Mari kita memperbaiki lubang (kekurangan) di waka kita dan mengatur ulang sisa perjalanan kita."
Sejauh ini, beberapa geng jalanan Selandia Baru, seperti Black Power, Mob Mongrel, Hells Angels, dan King Cobra telah ikut ambil bagian dalam aksi untuk menghirmati para korban penembakan Christchruch.
Pada hari Minggu (17/3), 10 anggota Black Power berkumpul di dekat barisan polisi di Masjid Al Noor di Christchruch untuk melakukan tarian haka.
Di Sydney, anggota Mob Mongrel juga terlihat menjaga tempat-tempat ibadah Muslim.
Gerakan serupa sebagai penghargaan dan gerakan dukungan korban Christchruch juga dilakukan di negara lain di mana mereka membentuk rantai manusia di sekitar masjid California pada hari Sabtu (16/3).
Baca: Sosok Muhammad Aldi yang Gugur Ditembak KKB Papua, Anak Buruh Pelabuhan dari Nunukan
Baca: Bos Ducati Angkat Bicara Terkait Gugatan Atas Kemenangan Dovizioso di MotoGP Qatar
Baca: Mola-mola Raksasa Ini Dikira Ikan Palsu, Ditemukan Terdampar di Pantai yang Sepi
Artikel ini sudah tayang di intisari.Grid.id. dengan judul: Usai Teror Christchruch, Geng Jalanan Selandia Baru Akan Berjaga di Luar Masjid Agar Umat Muslim Bisa Jalankan Salat Jumat dengan Aman