Listrik di Sebagian Aceh 'Hidup-Mati' Sejak Sahur, Begini Penjelasan GM PLN Aceh
Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Suplai listrik di Aceh kembali mengalami masalah di awal bulan Ramadhan 1440 hijriah ini.
Kamis (9/5/2019) sekira pukul 2.45 WIB atau menjelang sahur, listrik padam serentak di Banda Aceh dan kabupaten/kota sekitarnya.
Informasi diperoleh Serambinews.com, padamnya listrik di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar berlangsung dalam durasi berbeda.
Di wilayah Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, listrik padam menjelang sahur dan menyala kembali sekitar pukul 4.30 WIB.
Namun, di kawasan Uleekareng, Banda Aceh, listrik baru nyala saat azan subuh.
“Praktis kami sahur dalam gelap. Nyan na lom lakee dua periode, lestrek han ek diuroh (ada pula cerita minta dua periode, listrik pun tak mampu diurus),” ujar Imran, warga Ulee Kareng kepada Serambinews.com.
Safriadi, warga Lampaseh Aceh, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh mengatakan, listrik di wilayahnya padam dari sebelum sahur baru menyala setelah shalat Subuh.
Hal yang sama juga diungkap oleh Ibrahim warga Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.
“Untungnya kemarin baru beli lampu emergency. Saya sudah bilang sama istri, enggak apa-apa, pihak PLN sudah menjamin listrik pasokan listrik selama Ramadhan. Tapi istri saya tetap tak percaya dan bersikeras membeli lampu emergency. Dan firasatnya terbukti,” ujar Ibrahim sambil terkekeh.
Amatan Serambinews.com, belakangan atau pada Kamis siang tadi, suplai listrik beberapa kali mati dan menyala (hidup-mati) dalam waktu berdekatan.
Sejumlah warga menghubungi Serambinews.com mempertanyakan penyebab dari “berdiskonya” layanan PLN ini.
Mereka merasa khawatir kondisi itu dapat merusak alat-alat elektronik rumah tangga seperti AC, kulkas, mesin cuci, TV, dan lainnya.
Baca: PLN Aceh Siapkan 200 MW, Jamin Kemungkinan Pemadaman Selama Puasa Sangat Kecil
Baca: PLN Aceh Tambah Daya 200 MW
General Manager PLN Aceh, Jefri Rosiadi yang dihubungi Serambinews.com, Kamis (9/5/2019) siang mengungkapkan, padamnya listrik di sebagian Aceh akibat pembangkit-pembangkit yang ada di Medan dan Aceh keluar sistem pada saat yang bersamaan.
"Gangguan tadi pagi disebabkan oleh adanya peralatan di gardu induk Belawan yang rusak. Hal ini menyebabkan beberapa pembangkit keluar sistem sehingga sebagian Medan dan Aceh terjadi pemadaman," ujarnya.
Jefri menjelaskan, saat ini petugas masih melakukan perbaikan dan pengaturan beban agar listrik di kedua provinsi dapat kembali normal.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi gangguan ke depan, saat ini sedang tahap penormalan. Cuaca bisa jadi penyebab dari gangguan ini. Petugas sedang mempelajari dari data yang ada," timpalnya.
GM PLN Aceh menegaskan, meskipun hingga saat ini tak ada lagi gangguan dengan peralatan di gardu induk Belawan, dampak dari kejadian itu masih terasa di PLTU Nagan.
"PLTU Nagan Raya harus start lagi sejak pagi tadi. Semoga menjelang malam nanti sudah bisa masuk ke sistem kalau tidak ada kendala," harapnya.
Penjelasan Manajer PLN Meulaboh
Sementara itu, Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Meulaboh, Ediwan kerusakan di Belawan berdampak pada beroperasinya PLTU Nagan Raya 1 dan 2.
"Terhadap PLTU 1 dan 2 Nagan Raya mulai tadi pagi sudah dilakukan proses startup kembali. Insya Allah sore ini bisa masuk sistem kembali arus dari PLTU, " kata Ediwan.
Baca: 1.158 NIP CPNS Kemenag Aceh Sudah Tiba, Awas Jangan Terkecoh Orang yang Ngaku-ngaku Bisa Urus SK
Daya Tambahan 200 MW
Sebelumnya diberitakan, General Maneger PT PLN Persero Wilayah I Aceh, Ir Jefri Rosiadi, mengatakan PLN menyiapkan daya tambahan listrik 200 mega watt (MW) dari PLTU Pangkalan Susu, Sumatera Utara (Sumut), untuk persiapan penyediaan tambahan daya listrik pada Ramadan dan Lebaran nanti di Aceh.
Jefri Rosiadi didampingi Kadis ESDM Aceh, Mahdinur dan Biro Humas PLN, Bahrul, menyampaikan hal ini kepada wartawan di ruang rapat pimpinan PLN Wilayah Aceh, Banda Aceh, Kamis (2/5/2019).
“Beban puncak daya listrik di Aceh pada Bulan Puasa dan Lebaran 1440 Hijriah nanti diperkirakan sekitar 450 megawatt dan untuk cadangan penyuplai tambahan, jika ada gangguan atau kerusakan, sudah kita siapkan dari PLTU 3 Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumut, sebesar 200 MW,” kata Jefri.
Untuk menjaga gangguan listrik pada Ramadhan ini, kata Jefri Rosiadi, pihaknya juga sudah melakukan gelar pasukan persiapan penanganan gangguan listrik yang terjadi menjelang puasa, bulan puasa, dan Idul Fitri 1440 nanti.
Acara ini berlangsung di halaman Kantor PLN Wilayah Aceh, Banda Aceh, Kamis (2/5).
Sebanyak 500 petugas perbaikan gangguan listrik PLN disiagakan bersama mitra kerjanya dan diberikan bimbingan dan pengarahan motivasi kerja di lapangan.
Jefri menambahkan sangat kecil kemungkinan akan terjadi pemadaman listrik dalam Bulan Puasa dan Lebaran nanti akibat kekurangan daya listrik, kecuali karena kondisi alam, seperti puting beliung, banjir, longsor, pohon tumbang, dan gangguan hewan, meski untuk penanganan itu juga sudah disiapkan pasukan penanganan.
Kadis ESDM Aceh, Mahdinur, menyambut baik langkah penanganan persiapan dan langkah penanganan cepat yang akan dilakukan pihak PLN selama Ramadhan dan lebaran nanti.
Baca: Nova Iriansyah: Aceh Disebut Termiskin di Sumatera, Tapi Nomor 2 Daerah Paling Bahagia di Indonesia
Baca: Bukit Soeharto, Calon Lokasi Ibu Kota Baru yang Dikunjungi Jokowi, Segini Luasnya
Penjelasan PLN Medan
Tidak hanya di Aceh, pemadaman listrik saat jam sahur juga terjadi hampir merata di seluruh Kota Medan, dan sebagian wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Kondisi ini membuat warga Medan berang dan melampiaskan kekesalannya melalui media sosial.
Sementara itu, dikutip dari TribunMedan, PLN terus melakukan pemulihan cepat sistem kelistrikan di Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) yang sempat mengalami gangguan di pembangkit.
“Pada waktu dini hari Pukul 02.45 WIB (9/5/2019) terjadi kerusakan terjadi pada Current Transformer (CT), peralatan yang mengubah besaran arus dari besar ke kecil ataupun sebaliknya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, dengan arus 150kV,” ujar Manager Komunikasi PLN UIW Sumatera Utara Rudi Artono, Kamis (9/5/2019).
Ia menjelaskan, dengan mengerahkan seluruh tim, PLN berhasil memulihkan dengan cepat kondisi sistem kelistrikan Sumbagut.
“Kondisi kelistrikan saat ini sudah pulih sejak Pukul 06.38 WIB (9/5/2019) dengan menyediakan tim untuk recovery yang dilakukan di lokasi CT tersebut. Semua sistem sudah sinkron dan kini pelanggan dapat beraktivitas kembali. Mohon maaf jika sempat mengalami gangguan,” jelasnya.
Ia menerangkan, Pukul 04.47 WIB hingga 06.38 WIB dilakukan pemulihan beberapa sistem kelistrikan dengan daya listrik yang sudah pulih sekitar 24 MW.
“Sempat mengalami kekurangan daya listrik sebesar 80 MW, namun pukul 06.38 WIB seluruh sistem kelistrikan sudah recover dan listrik sudah dapat dinikmati kembali oleh masyarakat,” terangnya.
Ia menuturkan, beberapa Pembangkit seperti PLTU Nagan Raya 1 dan 2, PLTU Pangkalan Susu 2, PLTGU Belawan, ST 2.0, PLTG Marine Vessel Power Plant dan Belawan, serta PLTD AKE mengalami trip atau padam terpaksa dan harus dilakukan recovery dengan waktu yang cukup lama.
"Sedang dilakukan pemulihan bertahap, mohon maaf jika waktu sahur menjadi terganggu. Sudah dilakukan pemulihan pada Pukul 03:26 WIB pada Pembangkit Listrik Island Inalum yang sudah Sinkron dengan Subsistem SBU, serta pada Pukul 03:44 WIB Semua Gardu Induk di Aceh sudah recover dan dapat beroperasi kembali,” tuturnya.
Ia mengatakan, PLN berupaya cepat dalam memulihkan sistem kelistrikan di Sumbagut dan PLN meminta maaf atas ketidaknyamanannya dalam penggunaaan listrik di waktu subuh ini.(*)