Baca tanpa iklan
Dua pria berhasil kabur, diduga keduanya warga di kawasan Tanah Jambo Aye, sehingga sudah menguasai kawasan tersebut untuk kabur
Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Tiga pria dari dalam mobil warna putih jenis Suzuki ditangkap polisi di kawasan Desa Alue Papeun Kecamatan Tanah Jambo Aye Aceh Utara pada Selasa (30/7/2019) sekira pukul 22.00 setelah terdengar suara rentetan tembakan.
Ketiganya sekarang sedang menjalani proses penyidikan di Mapolsek Tanah Jambo Aye, Aceh Utara.
Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kapolsek Tanah Jambo Aye AKP Adi Sucipto kepada Serambinews.com Rabu (31/7/2019) menyebutkan, penangkapan tiga pria tersebut berawal dari informasi dari masyarakat.
Ada 1 unit mobil yang dicurigai masuk ke dalam salah satu lorong Desa Alue Papeun dan setelah itu kepala desa menghubungi Polsek Tanah Jambo Aye.
Baca: Sumur Tua Semburkan Gas Setinggi 5 Meter di Aceh Timur, Bau Gas Menimbulkan Nyeri di Dada
Ketiga pria tersebut adalah Mahlim (34) warga Desa Meunasah Mesjid Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe.
Bambang Irawan (33) warga Desa Glumpang Sulu Barat Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.
Budi Ariansyah (39) Warga Desa Komplek Bumi Panyilekang Kecamatan Kipadung Kidul Kota Madia Bandung.
Disebutkan setelah mendapat informasi tersebut Waka Polsek Tanah Jambo Aye menuju ke lokasi kejadian.
Sesampai di lokasi langsung melakukan penggrebekan dan berhasil mengamankan 3 orang tersangka beserta barang bukti berupa satu buah bong yang masih ada sisa sabu yang sedang dipakai.
Selain sisa sabu tersebut berada dalam pipet, barang bukti lain mobil Suzuki Ignis dengan Nomor polisi D 1726 AGV.
Baca: Ular Maut Tewaskan Anggota Brimob di Papua, Penawar Racunnya Seharga Mobil, Ini Penjelasan Ahli
Sedangkan dua pria lagi langsung melarikan diri dan selanjutnya tersangka beserta barang bukti diamankan ke Mapolsek Tanah Jamvo Aye guna pengusutan selanjutnya.
Informasi lain yang dikumpulkan Serambinews.com, tembakan bertubi-tubi dilakukan polisi sebagai peringatan agar mereka tidak kabur.
Dua pria berhasil kabur, diduga keduanya warga di kawasan Tanah Jambo Aye, sehingga sudah menguasai kawasan tersebut untuk kabur.
Sedangkan tiga pria lain yang ditangkap tersebut adalah warga pendatang.
Baca: Polisi Simeulue Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian Via Medsos, Begini Caranya Beraksi
Berawal mobil putih masuk kampung
Warga Desa Alue Papeun, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, dikejutkan suara rentetan tembakan senjata api, pada Selasa (30/8/2019) sekira pukul 22.00 WIB.
Suara rentetan tembakan itu terdengar dari kejauhan di kawasan tersebut.
“Awalnya saya mendapat informasi dari warga saya, ada sebuah mobil warna putih masuk ke kampung kami kemudian menuju sebuah lorong,” kata Keuchik Alue Papeun Usman Kaoy kepada Serambinews.com, Rabu (31/7/2019) pagi.
Setelah ditelusuri warga kata Keuchik, ternyata ada tiga pemuda di dalam mobil tersebut.
Warga semakin curiga karena mobil tersebut melaju ke sebuah kebun warga.
Lalu mereka kemudian berkumpul di sebuah gubuk belakang rumah warga saat itu.
Baca: Suara Rentetan Tembakan Kejutkan Warga, Berawal dari Mobil Putih Masuk Kampung Malam-malam
Mereka dibawa ke gubuk tersebut oleh dua warga.
“Karena curiga, saya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada polisi,” ujar Usman.
Tak lama kemudian petugas langsung menuju ke lokasi untuk memastikan, karena gerak-gerik tiga pemuda tersebut mencurigakan.
Saat itu keuchik juga bersama polisi ke lokasi tersebut.
Sesampai di lokasi kejadian, kata keuchik, ia dan polisi menemukan tiga pemuda tersebut sedang isap sabu di gubuk tersebut.
Sedangkan dua pemuda lainnya berada di bawah gubuk.
Baca: Wartawan Serambi Asnawi Selama Ini tak Ada Masalah dengan Warga Desanya
Kemudian polisi langsung melepaskan tembakan peringatan berulangkali, agar ketika mereka tidak kabur.
Namun, dua pria yang berada di bawah gubuk tersebut berhasil kabur.
Sedangkan tiga pria yang sedang isap sabu-sabu tersebut berhasil ditangkap.
Polisi juga mengamankan alat isap rakitan, sisa sabu-sabu, dan rokok.
“Mereka sudah sering masuk ke kawasan kami dan kehadiran mereka sangat meresahkan warga,” ujar Keuchik.
Karena itu dirinya sangat berterimakasih kepada polisi sudah menangkap mereka untuk diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
“Setelah penangkapan tersebut, baru warga ramai-ramai ke lokasi kejadian," pungkas Keuchik.(*)
Baca: Bocah Asli Indonesia Ini Viral, Fardan Punya Mata Biru Bak Bule Eropa, Orangtua Ungkap Rahasia Ini