Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOkSEUMAWE - Usman (57), seorang tukang becak barang bersama masyarakat lain, Minggu (11/8/2019) pagi memotong daging sapi kurban di bawah tenda yang dibangun di depan Meunasah Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara.
Untuk tahun ini, ada tujuh ekor lembu dan dua ekor kambing yang menjadi hewan kurban di desa tersebut.
Namun hewan-hewan kurban tersebut ternyata mayoritasnya hanya milik dari masyarakat-masyarakat yang kesehariannya hanya berpenghasilan pas-pasan.
Baca: Cara Menyimpan Daging Kurban agar Awet dan dan Tahan Lama, Simak 7 Tips Berikut Ini
Contohnya Usman, keseharian dia hanya tukang becak barang.
Berpenghasilan rata-rata antara Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per hari.
Contoh lainnya, Samsul (46) yang hanya seorang penjual pisang goreng, serta warga lainnya yang mayoritasnya adalah petani.
Namun dengan adanya program uang untuk kurban bisa dicicil yang dilaksanakan di Gampong tersebut, membuat orang seperti Usman, Samsul, dan lainnya bisa terus berkorban tiap tahunnya.
Bahkan mereka bisa berkorban sapi, walau satu ekor sapi kurban merupakan milik tujuh orang.
Mahzar, panitia kurban di Keude Simpang Empat, menceritakan, sejak empat tahun lalu pihaknya menjalankan program uang kurban bisa dicicil.
Baca: Pria Ini Diseruduk Kerbau Kurban yang Mengamuk, Korban Cedera Dilarikan ke RS, Kerbau Ditembak
Dimana dijatahkan satu ekor sapi seharga Rp 14 juta. Sehingga satu sapi bisa dijadikan hewan kurban untuk tujuh orang.
"Maka satu orang diwajibkan menyetor uang dua juta rupiah," kata Mahzar.
Sedangkan Rp 2 juta itu bisa dicicil oleh warga yang mau kurban secara cicil.
"Misalnya seperti sekarang ini, selesai acara kurban, maka kami langsung mendata siapa yang akan berkorban dengan cara menyicil. Setelah ada orangnya, maka mulai besok mereka sudah bisa mulai menyicil ke kami," katanya.
Mungkin bagi yang memiliki rezeki lebih, bisa menyetor sekaligus.
Tapi bagi yang memang kurang mampu, bisa menyicil setiap hari.
Rata-rata per hari Rp 6.000.
Baca: FOTO-FOTO : Bandara Sultan Iskandar Muda Terhenti Sejenak Saat Shalat Idul Adha
"Bila jelang Idul Adha kita hitung ada warga yang telah lebih menyetor, uang lebih tersebut kita kembalikan lagi ke orangnya," kata Mahzar.
Keuchik Keude Simpang Empat, Romi menyebutkan, program ini sengaja digelar di gampong dalam upaya memberi peluang bagi masyarakat berbagai lapisan untuk bisa berkorban.
"Hasilnya sangat luar biasa. Contohnya seperti Usman, Samsul dan lainnya, walaupun keseharian hanya berpenghasilan pas-pasan, dalam empat tahun terakhir mereka masih terus bisa berkorban," katanya.
Ditambahkan, program cicilan uang untuk berkorban ini akan terus dipertahankan dalam upah memberi peluang kepada seluruh warga Simpang Empat untuk bisa berkorban.(*)
Baca: Seorang Warga Aceh Timur Ditembak di Kebun Durian, Pelaku dan Korban Saling Kenal