Berita Aceh Tamiang

BPBD Distribusikan Air Bersih ke Tanjunggenteng, Bupati Bantah Ada Kekeringan

Penulis: Rahmad Wiguna
Editor: Yusmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Aceh Tamiang H Mursil memastikan masa jabatan Plt Direktur PDAM Tirta Tamiang berakhir 1 Agustus 2019. Pergantian posisi ini tidak memerlukan rekomendasi legislatif.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - BPBD Aceh Tamiang bersama organisasi ATC dan MRI mendistribusikan air bersih ke Dusun Alurselamat, Tanjunggenteng, Kecamatan Kejuruanmuda, Aceh Tamiang, Kamis (22/8/2019).

Kawasan ini sebelumnya dinyatakan dilanda krisis air bersih.

Dalam kesehariannya warga dilaporkan sulit memenuhi kebutuhan memasak, mandi dan mencuci.

Air bersih ini diangkut mengunakan lima tangki masing-masing berkapasitas 3 ribu liter.

Iring-iringan kendaraan ini memulai perjalanan dari halaman Kantor Bupati Aceh Tamiang.

"Perlu diluruskan kondisi di sana bukan kekeringan. Tadi malam saja hujan. Hanya saja memang sumber air di sana sedikit," kata Kepala BPBD Aceh Tamiang Syahri.

Baca: Relawan Mulai Distribusikan Air Bersih ke Alur Selamat, Kejuruan Muda, Kawasan Krisis Air Bersih

Baca: Walhi Aceh: 13 Kecamatan di Aceh Utara Terancam Krisis Air, Dampak dari Penebangan 168 Ha Hutan

Baca: Krisis Air Bersih di Alurselamat Dilaporkan ke BPBD

Kecilnya sumber air ini dinilainya tidak terlepas dari letak pemukiman yang berada di atas bukit. Dia pun menegaskan Pemkab Aceh Tamiang melalui BPBD rutin mendistribusikan air bersih ke Tanjunggenteng.

"Bukan hari ini saja. Kita rutin kok mengirimkan air PDAM ke sana," ucapnya.

Terpisah, Bupati Aceh Tamiang H Mursil juga menegaskan tidak ada kekeringan di daerahnya. Curah hujan di Aceh Tamiang terbilang bagus, sehingga kebutuhan air untuk masyarakat terpenuhi.

"Tidak ada kekeringan. Kekeringan itukan bencana, jadi kesannya kondisi di sana (Tanjunggenteng) mengerikan," kata Mursil.

Mursil sempat menegur organisasi yang terlibat pendistribusian air bersih ini untuk berkoordinasi. Dia tidak ingin aktivitas organisasi memberi kesan Aceh Tamiang sedang dilanda bencana.

"Saya tidak tahu, kok tiba-tiba ada bantuan air. Maunya berkoordinasi dulu," tukasnya. (*)

Berita Terkini