SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Persiraja Banda Aceh meraih kemenangan dalam laga perebutan peringkat ketiga Liga 2 2019 melawan Sriwijaya FC.
Tim berjulukan Laskar Rencong ini menang dengan skor tipis 1-0.
Pertandingan Sriwijaya FC vs Persiraja Banda Aceh digelar di Stadion Kapten Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Gol kemenangan Persiraja Banda Aceh dicetak oleh Assanur Rijal pada menit ke-52.
• Jelang Arak-Arakan Lolosnya Persiraja ke Liga 1, SKULL Mulai Ramaikan Lampineung
• Slank Ikut Senang Persiraja Lolos ke Liga 1, Bikin Video Khusus Ucapkan Selamat dan Bilang Kereeen
• Yuk Ikut Konvoi Merayakan Lolosnya Persiraja Ke Liga 1 2020, Ini Rute yang Dilewati
Atas hasil ini, Persiraja Banda Aceh berhak memastikan satu tiket ke Liga 1 untuk musim depan.
Mereka mengikuti jejak Persita Tangerang dan Persik Kediri, yang akan memperebutkan status juara Liga 2 2019.
Lolosnya Persiraja menjadi akhir penantian panjang publik Aceh untuk melihat klub kesayangannya tampil bersama klub sekelas Persija, Persib, hingga Persipura.
Terakhir, Persiraja lolos ke kasta tertinggi pada 2013 setelah menjadi runner up liga 2.
Namun tahun selanjutnya mereka gagal tampil karena ada unifikasi (penggabungan) liga.
Dalam pertandingan hidup mati itu sekaligus memperebutkan juara III, anak muda Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Assanur Rijal sebagai pahlawan, juga terpilih sebagai "man of the match".
Lantas siapakah Assanur Rijal? Berikut ini 6 fakta tentang sosok bomber Persiraja Banda Aceh itu.
1. Mengawali karier sebagai penjaga gawang
Meskipun bermain antara posisi gelandang dan striker, ternyata Assanur Rijal pernah mengawali karier sepak bola sebagai penjaga gawang
Kala itu ia sudah membela Aceh Besar dalam ajang Porseni tingkat Aceh.
Saat itu ia yang bersekolah di MIN Lampakuk dipilih mewakili sekolah untuk membela Aceh Besar di ajang Porseni dan dipercayakan sebagai penjaga gawang.
Kemudian, ketika memasuki SMP Assanur Rijal mulai bergabung dengan SSB Indrapuri.
Di SSB ini posisinya berubah.
Ia sering dirotasi bermain sebagai gelandang dan penyerang.
Sehingga Torres dapat bermain di dua posisi itu hingga ia bermain ke klub profesional.
2. Berlatih sepak bola sejak usia dini dan melekat nama "Torres"
Ia berlatih di SSB Indrapuri di bawah pelatih Zahruddin sekitar enam tahun hingga ia menamatkan SMA.
Di SSB ini juga awal mula nama “Torres” melekat pada dirinya yang ternyata tidak ada hubungan dengan posisi maupun gaya permainannya
Ceritanya, saat itu ia latihan sering menggunakan jersey striker timnas Spanyol Fernando Torres.
Pelatih pun kemudian sering memanggilnya dengan panggilan Torres.
“Dulu pas latihan saya pake baju Torres, pelatih Zahruddin panggil saya Torres terus-terusan, gatau kenapa, kawan-kawan saya pun ikut-ikutan panggil Torres,” ujar pria kelahiran 2 Maret 1996 ini kepada Serambinews.com.
3. Bergabung dengan Aceh United
Pada 2017 Assanur Torres bergabung dengan Aceh United yang saat itu bermain di Liga 3 dan berhasil menjadi pemain terbaik Liga 3 Nasional.
Dengan torehan itu, Aceh United yang lolos ke Liga 2 tetap mempertahankan Torres dalam skuadnya.
Akhirnya Torres bisa mencicipi rasanya bertanding dengan klub-klub besar di Liga 2 wilayah barat Indonesia.
4. Bergabung dengan Persiraja di Liga 2
Tahun 2019, Aceh United berpindah homebase ke Bangka Belitung.
Akhirnya Rijal Torres juga bergabung dengan skuad Lantak Laju dan ia dapat langsung beradaptasi dengan pemain-pemain lainnya.
Bersama Persiraja, namanya semakin bersinar dan dicintai pendukung.
Pada setiap pertandingan suporter meneriakkan nama Torres dan berharap ada gol yang lahir dari sundulan kepala maupun kakinya.
5. Pemain yang punya lompatan tinggi
Tahun 2019, Aceh United berpindah homebase ke Bangka Belitung.
Akhirnya Rijal Torres juga bergabung dengan skuad Lantak Laju dan ia dapat langsung beradaptasi dengan pemain-pemain lainnya.
Bersama Persiraja, namanya semakin bersinar dan dicintai pendukung.
Pada setiap pertandingan suporter meneriakkan nama Torres dan berharap ada gol yang lahir dari sundulan kepala maupun kakinya.
Torres juga dikenal pemain yang piawai di udara karena memiliki skill lompatannya yang tinggi.
6. Pemain terbaik Liga 3
Selama bermain di bawah bendera Aceh United, Assanur Rijal didapuk sebagai pemain terbaik Liga 3 tahun 2017 setelah menyumbang 6 gol dan asis selama 17 pertandingan.
Setelah itu Assanur Rijal hijrah ke klub Persiraja Banda Aceh, dan membawa skuad Tanah Rencong itu lolos ke Liga 1 untuk musim depan lewat gol tunggalnya ke gawang Sriwijaya FC.(*)