Tanah Longsor di Bener Meriah, Firasat Tak Enak Selamatkan Cut Aisyah

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cut Aisyah pemilik lima unit toko perabotan rumah tangga melihat material longsor yang menimbun tokonya di Kampung Karang Jadi, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Kamis (19/12/2019).

Musibah tanah longsor terjadi di Kampung Karang Jadi, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (18/12) malam. Lima unit rumah toko (ruko) yang menjual perabotan rumah tangga milik Cut Aisyah (45), rusak tertimbun longsor.

Pantauan Serambi, empat dari lima ruko milik Cut Aisyah tertimbun tanah longsor dari bagian belakang hingga ke ruang tengah. Barang-barang perabotan rumah tangga yang dijual di toko ikut tersapu tanah longsor.

Lima unit ruko milik Cut Aisyah itu terlihat berdempetan dengan tebing gunung yang berada di belakang bangunan. Saat kejadian, sekitar pukul 19.45 WIB, Cut Aisyah sudah tidak berada di ruko. Dia meninggalkan rukonya sekira pukul 19.30 Wib, di tengah angin kencang disertai hujan lebat dan petir yang menggelegar.

Ditemui wartawan Kamis (19/12), Cut Aisyah tak mampu menyembunyikan rasa dukanya atas musibah tersebut. Saat bercerita, Cut Aisyah beberapa kali mengusap matanya yang berkaca-kaca.

Menurutnya, sekira pukul 19.30 Wib, dia bergegas meninggalkan tokonya untuk pulang ke rumah. Saat itu angin berhembus sangat kencang, hujan turun begitu deras disertai suara petir yang menggelegar. “Firasat saya saat itu memang sudah tidak enak, saya bergegas pulang dan meninggalkan ruko," ujar Cut Aisyah.

Firasat tidak enak Cut Aisyah itu membuat dirinya selamat dari bencana tanah longsor yang merusak lima unit toko miliknya berserta isi di dalamnya. "Sebelum kejadian itu, saya mengambil air wudhuk di ruko, tiba-tiba pikiran saya tidak enak, terus saya meninggalkan ruko untuk pulang ke rumah di Lampahan," kata Cut Aisyah.

Firasat Cut Aisyah benar, sekira 15 menit sebelum sampai di rumah dia ditelepon oleh tetangga yang mengabarkan deretan toko miliknya roboh tertimbun tanah longsor.

Menurut Cut Aisyah, selama ini ia sering tidur di ruko tersebut. Seperti pada malam sebelum kejadian, dirinya tidur di ruko ini karena sejumlah karyawan saya lagi pulang ke kampung halamannya. Pada malam kejadian, sebenarnya dia juga berniat menginap di ruko. "Tapi karena firasat saya tidak enak, saya pulang ke rumah bawah (Lamapahan). Biasanya saya tidur bersama anak-anak di ruko ini," ungkap Cut Aisyah.

Menurut Cut Aisyah, setelah kejadian, tetangga rukonya juga sempat menduga dirinya masih berada di dalam ruko. Sehingga mereka langsung menghubunginya.

Setelah kembali ke ruko, Cut Aisyah melihat pada bagian dinding belakang rukonya sudah roboh dan menimbun sejumlah perabotan rumah tangga yang dijual di ruko tersebut. Cut Aisyah menambahkan, ruko itu dihuni oleh dua Kepala Keluarga (KK) yang merupakan karyawannya yang menjual perabot rumah tangga. Saat kejadian mereka sedang berada di kampung untuk mengurus surat pindah ke Bener Meriah.

Terlalu rapat dengan tebing

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bener Meriah, Abd Kadir ST Msi kepada Serambi Kamis (19/12) mengatakan, ruko yang tertimbun tanah longsor itu dibangun terlalu rapat dengan tebing gunung. Sehingga saat kejadian tanah longsor bangunan tersebut langsung tertimpa material longsor.

Abd Kadir mengatakan, pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan pascapanik berupa sandang dan pangan untuk meringankan beban korban musibah itu. "Kita juga akan melakukan tinjauan ke lapangan untuk langkah-langkah apa yang akan kita ambil seperti mengevakuasi barang dan melakukan pembersihan,” ujar Abd Kadir.

Kalak BPBD Bener Meriah mengimbau masyarakat di Kabupaten Bener Meriah untuk tetap berhati-hati dan waspada jika terjadi cuaca ekstrem. Karena pada bulan Desember sering terjadi bencana tanah longsor dan banjir bandang, apalagi ini adalah daerah pegunungan.(bud)

Berita Terkini