* Bahas Pendidikan ke Depan
BANDA ACEH - Pemerintah Aceh akan memanggil seluruh kepala sekolah (kepsek) dan para guru tingkat SMA, SMK, dan SLB se-Aceh untuk membahas pendidikan ke depan lewat program Bersahaja--Bersih luar dalam, Sabar dan tekun mencapai prestasi, Harus memberikan kenyamanan kepada para guru dan Jaminan aktivitas belajar mengajar, tepat waktu, terlayani kelompok rentan dan si miskin--yang akan segera diluncurkan.
Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes kepada Serambi, Minggu (22/12) mengatakan, ide program Bersahaja didasari atas alokasi dana Pendidikan di Aceh yang sangat besar. Setiap tahun dianggarkan dana lebih Rp 1 triliun untuk pendidikan Aceh. Namun, besaran anggaran tersebut belum mampu mengangkat pendidikan Aceh di tingkat nasional.
“Oleh karena itu, Plt Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT memerintahkan kami untuk membuat inovasi gerakan baru dalam bidang pendidikan, agar bisa mengangkat mutu pendidikan di Aceh menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Mutu Pendidikan Aceh, kata Taqwallah, setiap tahun memang terus meningkat. Tapi kenaikan itu tetap belum mampu mendongkrak prestasi pendidikan Aceh masuk 10 atau 5 besar nasional. Bahkan, tambahnya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh, setiap tahun pemerintah menggelar pelatihan ToT untuk guru mata pelajaran UN yang menguras anggaran puluhan milliar.
“Tapi, jumlah siswa Aceh yang bisa masuk PTN favorit di dalam maupun luar negeri masih sangat sedikit, dibanding daerah lain yang plafon dana pendidikannya di bawah Aceh,” tandasnya.
Yang menyedihkan lagi, ungkap Taqwaddin, setiap tahun BPS melakukan evaluasi terhadap tingkat pengangguran. Ternyata yang paling banyak menganggur adalah para lulusan SMK. Padahal, tujuan didirikannya SMK adalah untuk menciptakan tenaga kerja menengah dengan skil siap pakai agar bisa mengisi bursa tenaga kerja madya.
Karenanya Taqwallah berharap dengan gerakan Bersahaja ke sekolah-sekolah SMA, SMK dan SLB yang dibuat Pemerintah Aceh, bisa memecahkan persoalan pendidikan Aceh selama ini.
Untuk sosialisasi pelaksanaan program Bersahaja, Sekda Aceh bersama Kadis Pendidikan, Majelis Pendidikan Aceh dan stakeholder lainnya akan mengundang seluruh kepala sekolah, baik SMA, SMK, dan SLB di bawah binaan Pemerintah Aceh untuk mengikuti sosialisasi program Bersahaja.
“Akan kita lakukan secara bergelombang, sesuai dengan jadwal dan kelompoknya. Langkah ini diharapkan bisa memperbaiki kualitas pendidikan Aceh, sehingga kualitas pendidikan Aceh bisa lebih baik dan masuk peringkat atas tingkat nasional,” tutur Taqwallah.
Pembagian kelompok itu, kata Sekda Aceh, agar waktu pertemuan menjadi efektif, efisien dan berhasil guna. Kepala sekolah yang hadir dalam pertemuan, harus mempersiapkan diri untuk menyampaikan kondisi terkini sekolahnya, apa yang sudah dicapai, prestasi dan apa yang belum, bagaimana mengatasinya.
Taqwallah berharap dengan program Bersahaja itu bisa dicapai tujuh sukses. Yaitu kondisi sekolah tampak bereh dan menggoda luar dalam, ruang guru bagus, bersih, tersedia minuman dan snack di meja ruang guru, karir jelas, dan hidup sejahtera.
Selain itu, semua ruang kelas di sekolah tertata dengan rapi, bersahaja dan ada penanggungjawabnya. Belajar dan mengajar tepat waktu, memberikan perlakukan khusus kepada kelompok rentan dan miskin, lulusan yang berprestasi, masuk PTN dan diterima kerja, serta menjadi kebanggaan lingkungan dan masyarakat jadi puas. “Sosialisasi Bersahaja akan kita mulai besok (Senin 23/12 ini) dan berakhir 28 Desember,” pungkas Sekda Aceh, Taqwallah.(her)